21 April 2025

Get In Touch

Pemkab Nganjuk Raih Penghargaan JDIH 2023

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (1/6/2023).
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (1/6/2023).

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemkab Nganjuk kembali menorehkan prestasi. Kali ini, mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai Kabupaten terbaik ke IV tentang pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) tahun 2023 Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kepada Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi dalam rangkaian upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (1/6/2023).

Dari seluruh Kabupaten dan Kota di Jatim, hanya diambil lima daerah sebagai peraih penghargaan. Terbaik pertama diraih oleh Kabupaten Banyuwangi, kemudian menyusul Kabupaten Tuban, Kota Surabaya, Kabupaten Nganjuk dan Kota Malang.

Penghargaan tersebut merupakan buah dari upaya Pemkab Nganjuk dalam memberikan kemudahan informasi akan hukum. Sebagai informasi, JDIH merupakan layanan informasi hukum yang dapat diakses oleh masyarakat secara mudah, cepat dan akurat secara online. Mayarakat dapat mengakses JDIH Kabupaten Nganjuk melalui alamat jdih.nganjukkab.go.id.

Pada laman tersebut, ada sejumlah dokumen dan informasi hukum yang dapat diakses oleh pengunjung laman. Beberapa diantaranya seperti peraturan daerah (Perda), peraturan bupati (Perbup), Keputusan bupati hingga surat edaran (SE). Sistem JDIH Kabupaten Nganjuk ini merupakan kolaborasi antara Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk bersama Bagian Hukum Setda Kabupaten Nganjuk.

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menunjukkan penghargaan yang diterima dari Gubernur Jawa Timur, Kamis (1/6/2023)

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengingatkan kepada masyarakat bahwa Pancasila merupakan perekat kebhinekaan.

Menurutnya, semangat persatuan dari Pancasila inilah yang akan selalu menjadi dasar kuat agar masyarakat tidak mudah terpecah belah karena adanya perbedaan.

“Meski berbeda agama, berbeda suku, budaya dan bahasa, berbeda warna kulit tapi kita semua satu dalam jiwa Indonesia dan semangat Pancasila,” ujarnya usai upacara Hari Kelahiran Pancasila di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/6/2023).

Di kesempatan tersebut, Khofifah juga mengingatkan kepada masyarakat agar selalu bersiap menjadi game changer . Hal ini dilakukan agar tercipta gagasan yang dapat memberi makna baru bagi lingkungan maupun mengubah dunia.

Hal tersebut senada dengan tema Hari lahir Pancasila tahun ini, yakni ‘Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global’,.

Menurutnya, dengan semangat tema ini, masyarakat diharapkan terus mampu menghadapi tantangan global.

“Kita harus mau bekerja sama, saling menghormati, membantu utamanya di era peradaban global untuk memaknai nilai kebersamaan,” kata Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini menambahkan, adanya elaborasi dalam kehidupan ber Pancasila di lingkungan masyarakat juga harus terus dipraktekkan. Salah satunya yakni hidup bergotong royong dalam upaya untuk menghidupkan nilai-nilai kebhinekaan.

“Spirit ini harus terus digaungkan, karena ini merupakan tradisi yang harus kita jaga hingga lintas generasi,” katanya.

Tak dipungkiri, Gubernur Khofifah pun menyampakan berbagai tantangan Pancasila di era ini. Salah satunya, yakni ideologi alternatif yang kerap disuarakan melalui media sosial dan justru mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

“Harus terus dicarikan solusi agar seperti radikalisme, ekstremisme, dan konsumerisme ini dipahami masyarakat kita dan mereka tidak kehilangan daya tarik untuk memahami dan mendalami nilai-nilai Pancasila,” imbuhnya.

Pada upacara Hari Kelahiran Pancasila tersebut, di depan ribuan undangan yang hadir, Gubernur Khofifah juga membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023.

Sejalan dengan yang disampaikannya, dalam sambutan Presiden Joko Widodo tersebut juga disampaikan, jika pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada tanah air. Sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik.

“Nilai-nilai Pancasila ini dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerjasama dan menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam indentitas nasional Bhinneka Tunggal Ika,” kata Gubernur Khofifah membacakan. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.