
ToyotaMotor Corporation akan memangkas produksi dengan menghentikan operasi danmengurangi shift kerja di beberapapabrik di Jepang pada Juni mendatang.
Langkah itu akan diambil untuk menyesuaikan menyusutnyapermintaan mobil baru di pasar global sebagai dampak pandemi COVID-19 yangmenghantam banyak negara.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamananyang disebabkan, kepada pemasok dan orang-orang di wilayah tersebut," kataToyota dalam pernyataannya, dikutip Minggu (24/5/2020)..
Toyota telah memutuskan untuk menghentikan produksi di semuapabrik kendaraan di Jepang selama empat hari setiap Jumat pada 5, 12, 19, dan26 Juni 2020.
Selain menghentikan produksi, termasuk di pabrik yang membuatRAV4, Toyota juga mengurangi shift kerja dari shift ganda menjadi shift tunggal dibeberapa pabriknya di Jepang.
Keputusan penyesuaian produksi tersebut total melibatkan 10lini produksi di tujuh pabrik Toyota di Jepang.
Penyusutan80 persen
Pabrikan mobil di Indonesia dikabarkan mengalami penyusutanproduksi hingga 80 persen saat kebijakan pembatasan sosial berskala besar mulaiditerapkan di sejumlah kota di Indonesia pada April 2020.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia(Gaikindo), produksi pabrikan mobil pada April hanya 21.434 unit, sedangkanMaret mampu memproduksi 111.565 unit. Kinerja itu turun 80,8 persen secarabulanan.
Selain itu, kinerja produksi mobil pada April 2020 juga merosot79,6 persen dibandingkan dengan April 2019 yang mampu mencatatkan produksihingga 104.847 unit.
Kebijakan pembatasan sosial berskala besar(PSBB) yang mulai dijalankan pada April membuat pabrikan mobil menghentikanproduksi guna mencegah virus corona atau Covid-19 terus meluas. Penutupanpabrik dilakukan oleh merek-merek besar, seperti Toyota, Daihatsu, Honda, danSuzuki (Ist-abh).