Terima KKN Mahasiswa UGM, Mas Dhito Minta Fokus Program Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Miskin

KEDIRI (Lenteratoday)- Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana–akrab disapa Mas Dhito– berharap mahasiswa memiliki program yang berdampak bagi perubahan masyarakat khususnya bagi warga miskin ke arah lebih baik.
Hal itu dilontarkan saat menerima kedatangan mahasiswa Universitas Gadja Mada (UGM) yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Kediri di Pendopo Panjalu Jayati, Senin (3/7/2023).
Sebanyak 60 mahasiswa UGM mengikuti program KKN di empat desa di wilayah Kabupaten Kediri, yakni; Desa Pagung dan Joho di Kecamatan Semen dan Desa Blimbing serta Jugo di Kecamatan Mojo. Kegiatan KKN diadakan 23 Juni-11 Agustus 2023. “Tolong berikan outcome, berikan hasil di tempat KKN kalian,” kata Mas Dhito
Mas Dhito sapaan akrab bupati muda itu meminta mahasiswa KKN memiliki satu fokus program yang berdampak bagi perubahan masyarakat khususnya bagi warga miskin ke arah yang lebih baik.
Mas Dhito yang juga merupakan alumni UGM itu juga membagikan pengalamannya ketika mengikuti KKN pada 2014. Menjadi perhatiannya, apa yang dapat ditinggalkan bagi warga setempat selama menjalani KKN.
Hal serupa diharapkan juga menjadi perhatian mahasiswa yang menjalani KKN di Kabupaten Kediri. Dia berharap pasca pertemuan itu, mereka bisa mencari warga paling miskin di tempat KKN dan menjadikan kehidupan warga ini menjadi lebih baik.
"Kalian pikirkan gimana cara supaya warga miskin ini bisa jualan, atau kalau dia nggak kerja ya harusnya dia kerja, itu (akan) jauh lebih berarti,” tuturnya. Mas Dhito juga berpesan supaya para mahasiswa dapat menjaga nama baik almamater di tempat KKN maupun Kabupaten Kediri.
Sementara itu, M. Ade Badrul Hakim perwakilan mahasiswa UGM yang menjalani KKN di Kabupaten Kediri menyebut fokus program yang dibawa dalam menjalani KKN yakni bidang pariwisata, pertanian, peternakan dan pengembangan SDM.
"Harapan kami program ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat di dua kecamatan tersebut dan kabupaten Kediri pada umumnya,” ucap mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UGM itu.(pkp/*)
Reporter: Gatot Sunarko/ Editor: widyawati