20 April 2025

Get In Touch

Alotnya Ukraina Masuk NATO, Zelensky Emosi Sebut 'Lanjutkan Teror'

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

KIEV (Lenteratoday)- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba-tiba menyemprot NATO dengan kata-kata pedas. Ini terkait keanggotaan negeri itu di aliansi tersebut.

Hingga kini, Ukraina belum diterima sebagai anggota NATO meski kerap mengutarakan keinginannya. Terbaru, pemimpin NATO memberi sinyal tak akan menjanjikan keanggotaan meski perang usai dengan Rusia.

"Sepertinya tidak ada kesiapan untuk mengundang Ukraina ke NATO atau menjadikannya anggota aliansi," katanya di Telegram sebagaimana dimuat CNBC International, Rabu (12/7/2023).

"Bagi Rusia, ini berarti motivasi untuk melanjutkan terornya," tegasnya."Belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak masuk akal," sindir Zelensky lagi.

Diketahui KTT NATO sedang berlangsung di Vilnius, Lithuania 11 hingga 12 Juli. Sebelumnya NATO menyelesaikan permasalahan keanggotaan baru Swedia yang selama ini ditentang Turki.

Kemarin, NATO juga menyepakati komunike KTT terkait keanggotaan Ukraina. Aliansi yang beranggotakan berjanji untuk "menyampaikan undangan" ke Ukraina untuk bergabung dengan aliansi ketika "sekutu setuju dan kondisi terpenuhi".

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengatakan komitmen tersebut akan merampingkan proses aksesi dan membuat keanggotaan Ukraina hanya bergantung pada keputusan politik. Ini, tegasnya, akan mengubah jalur keanggotaan Ukraina dari proses dua langkah menjadi proses satu langkah.

Namun menurut Zelensky, sebagaimana dimuat Financial Times (FT), komunike NATO dibuat tanpa Kyiv dimeja perundingan. Komunike tersebut menyatakan bahwa "masa depan Kiev ada di NATO" tetapi tidak memberikan batas waktu untuk aksesinya.

Ukraina sendiri telah lama mengutarakan keinginannya mask NATO. Bahkan sebelum perang Rusia dan Ukraina pecah di Februari 2022 hingga kini.

Keinginan itu pula yang menjadi salah satu alasan Rusia menyerang negeri itu. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin menilai ekspansi NATO ke Ukraina membahayakan negaranya.

Namun hal ini membuat perpecahan suara di NATO. Hal ini terlihat selama berminggu-minggu negosiasi.

Amerika Serikat (AS) dan Jerman dilaporkan sangat berhati-hati terkait keanggotaan Kyiv. Di sisi lain, sebagian besar anggota Eropa timur, dengan dukungan Prancis dan Inggris, telah meminta kata "undangan" dimasukkan dalam pernyataan, di mana undangan itu akan menjadi keputusan politik bukan keputusan teknis.

"Tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO," kata Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak.

Di sisi lain, mengutip Interfax, juru bicara Putin mengatakan apa pun untuk mempercepat masuknya Ukraina ke NATO akan "sangat berbahaya bagi keamanan Eropa". Ia menyebut "membawa banyak risiko dan orang-orang yang membuat keputusan itu harus mengakuinya".(*

Sumber:CNBC, FT/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.