
BANYUWANGI (Lenteratoday) -Gelaran event ke 2nd Blitar Ethnic National (BEN) Carnival 2023 yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, Jawa timur berlangsung meriah. Pasalnya, panggung utama start di depan Kantor DPRD Kota Blitar dengan melintasi jalan Ahmad Yani dan jalan Merdeka dipenuhi penonton.
Pelaksanaan BEN Carnival ini merupakan gelaran kedua setelah BEN Carnival pertama pada 2022 lalu sukses digelar.
Kegiatan ini menampilkan 58 seni, budaya, adat dan suku daerah yang ada di Indonesia. Juga dihadiri Pemkab dan Pemkot seperti Kabupaten Banyuwangi, Tabalong Kalimantan Selatan, Kota Singkawang dan perwakilan dari beberapa daerah.
Antusias warga dari Blitar dan sekitarnya sangat terlihat dalam menyaksikan event yang juga menampilkan sejumlah tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Seni dan budaya Banyuwangi pun turut memeriahkan panggung megah BEN Carnival 2023, akhir pekan kemarin. Kesenian tradisi adat suku Osing Banyuwangi ini ditampilkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar. Kesan magis nuansa Banyuwangi pun turut ditampilkan dalam atraksi di panggung. Aroma harum dari dupa jenis kemenyan pun semerbak sehingga, semua penonton tertuju pada tampilan yang terkesan sakral ini.
Pada tahun pertama, BEN Carnival hanya menempuh jarak 800 meter. Kini rutenya akan lebih panjang yakni 1,2 kilometer.
Turut hadir Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd menyampaikan, tahun ini BEN Carnival memiliki makna yang istimewa, karna ada 9 daerah yang mengirimkan delegasi dan menampilkan kesenian di event ini, termasuk ada beberapa WNA yang ikut berpartisipasi.
“BEN Carnival 2023 ini adalah bagian dari upaya Pemkot Blitar untuk mengimplementasikan salah satu Trisakti Bung Karno yaitu berkepribadian dalam bidang kebudayaan," kata Bupati Santoso.
Event ini mengusung tema "Blitar Keren Adiwara Indonesia" juga dihadiri Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Ainur Rofiq.
"Dari segi tampilan sangatlah bagus, ini merupakan konsep meperkenalkan seni budaya di Indonesia, untuk dari sisi pembagian tugas SKPD terlihat sangat real, jadi tiap SKPD harus bertanggungjawab atas suguhan tampilan yang akan di performkan." ungkap Ainur Rofiq.
Tampilan seni dan budaya Kabupaten Banyuwangi menampilkan Barong Ider Bumi seperti yang terdapat di Suku Osing Desa Kemiren.
"Meski para penarinya bukan orang Banyuwangi namun sudah terlihat bagus meski ada beberapa unsur yang belum maksimal. Secara tampilan sudah sangat memukau penonton. Mereka semua dilatih khusus oleh seniman-seniman Banyuwangi. Namun untuk musik pengiringnya asli dari seniman Banyuwangi." imbuh Ainur Rofiq (Mok*)