20 April 2025

Get In Touch

BPBD Kota Malang Gelar Pelatihan Respons dan Mitigasi Kebencanaan

Relawan BPBD dari 5 kecamatan Kota Malang, yang sedang melakukan pelatihan untuk mendirikan tenda darurat, Selasa (18/7/2023) (Santi/Lenteratoday)
Relawan BPBD dari 5 kecamatan Kota Malang, yang sedang melakukan pelatihan untuk mendirikan tenda darurat, Selasa (18/7/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, menyelenggarakan pelatihan manajemen keposkoan sebagai langkah untuk meningkatkan respons dan mitigasi kebencanaan, dengan melibatkan 100 masyarakat di seluruh 5 kecamatan se Kota Malang.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, mengatakan bahwa salah satu tujuan utama dari pelatihan ini, adalah untuk mengurangi stereotip penilaian terhadap keterlambatan dalam penanganan kebencanaan oleh BPBD Kota Malang.

Prayitno menggarisbawahi, tantangan yang dihadapi BPBD Kota Malang dalam penanggulangan bencana terletak pada kurangnya jumlah personel dan ketersediaan kendaraan yang dimiliki. Sedangkan menurutnya, saat menghadapi bencana cuaca ekstrem, banyak wilayah di Kota Malang yang terdampak di waktu yang bersamaan.

"Kalau bencana akibat hidrometeorologi, itu bisa terjadi di 7-17 tempat. Sedangkan personel kami di unit operasional itu hanya 12 orang. Kendaraan juga terbatas. Nah ini tantangan bagi kami, ketika Pak Wali Kota menanyakan, bagaimana kami mengerjakan pekerjaan ketika kekurangan personel dan kekurangan anggaran," Kata Prayitno, Selasa (18/7/2023).

Acara pembukaan manajemen keposkoan

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, dilibatkanlah sebanyak 20 relawan dari setiap kecamatan Kota Malang sebagai mitra dalam penanggulangan bencana. Sehingga menurutnya, dari pelatihan ini diharapkan dapat memaksimalkan penanganan kebencanaan dengan personel yang terlatih. Serta dapat mempercepat respons penanggulangan kebencanaan di Kota Malang.

Latihkan mencakup berbagai aspek, termasuk pertolongan darurat, kemampuan asesmen, dan kemampuan memberikan informasi yang akurat tentang kebencanaan. Juga tidak kalah penting yakni pendirian tenda darurat dan pengaktifan dapur umum.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji, menyebutkan bahwa Kota Malang saat ini sedang menghadapi musim El Nino yang diprediksi dapat menyebabkan kekeringan. Oleh karena itu, penguatan keterampilan dan identitas diri masyarakat, termasuk relawan tersebut, diharapkan menjadi prioritas dalam penanggulangan bencana.

Sebagai informasi, dalam pelatihan tersebut juga dilaksanakan praktik pemasangan tenda darurat oleh seluruh relawan yang dibagi dalam 5 kelompok, sesuai kecamatannya masing-masing. Menurut Prayitno, masing-masing kecamatan juga telah diberikan tenda darurat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 27 juta, untuk mitigasi kebencanaan di tiap kecamatan.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.