20 April 2025

Get In Touch

Sukses Berikan Dukungan Anak Berkebutuhan Khusus, Posyandu Disabilitas Gadingkasri Banjir Apresiasi

Proses pemberian terapi pada salah satu anak berkebutuhan khusus di Posyandu Disabilitas Kelurahan Gadingkasri, Kota Malang.(Santi/Lenteratoday)
Proses pemberian terapi pada salah satu anak berkebutuhan khusus di Posyandu Disabilitas Kelurahan Gadingkasri, Kota Malang.(Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Kurang lebih 2 tahun berjalan, Posyandu Disabilitas di Kelurahan Gadingkasri, Kota Malang, berhasil mendapatkan apresiasi banyak pihak. Terutama dari warga setempat serta orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK) yang bisa memanfaatkan berbagai layanan dalam program tersebut.

Salah satu orang tua ABK, Indah Puji Astutik, mengungkapkan rasa syukurnya atas adanya kegiatan tersebut. Ia juga menyambut baik layanan tes kesehatan yang telah ditambahkan pada program ini.

"Alhamdulillah ini rutin dilakukan 2 bulan sekali. Kalau pelatihan dari terapis Bakti Luhurnya sudah mulai tahun lalu, tapi Alhamdulillah tahun ini ada layanan tes kesehatannya. Fasilitasnya sudah bagus," ujar Tutik dengan haru,di lokasi Posyandu Disabilitas, Kantor Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, dikutip Rabu (19/7/2023).

Tak hanya itu, Tutik juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Lurah Gadingkasri, atas upaya mereka dalam menyediakan posyandu disabilitas tersebut. Baginya, program ini telah memberikan kemajuan bagi anaknya, Zahra (15) yang secara rutin telah memanfaatkan berbagai layanan yang diberikan.

"Harapannya, ya semoga Pak Wali dan Bu Wali dapat terus membantu anak-anak yang istimewa ini. Saya juga terimakasih kepada Pak Lurah yang sudah menyediakan posyandu disabilitas ini. Karena ini menjadikan anak saya ada kemajuan, jadi alhamdulillah. Saya juga gak begitu jauh dari alamat rumah di Jalan Jombang. Soalnya dulu-dulu kan di Kecamatannya. Jadi ini bersyukur saya," terang Tutik.

Hal yang sama juga diungkap oleh Hardianto, orang tua dari ABK lainnya, yakni Hafizh (7.5 tahun). Menurutnya, fasilitas dan pelayanan posyandu di Kelurahan Gadingkasri sudah amat baik. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa sempat mendapatkan bantuan uang tunai senilai Rp 600 ribu, dari Wali Kota Malang, Sutiaji, pada program Sambang Warga, yang biasa dilakukan setiap hari Jumat.

Namun, Hardianto menambahkan saran, agar frekuensi posyandu yang dilaksanakan dua bulan sekali tersebut, dapat ditingkatkan menjadi satu bulan sekali. Sebab menurutnya, anak-anak dengan kebutuhan khusus memerlukan kontinuitas dan kegiatan terapi yang lebih rutin. Ia berharap agar Pemkot Malang melalui Kelurahan Gadingkasri, dapat mengadakan program ini lebih sering, sehingga anak-anak istimewa tersebut tidak melupakan manfaat dari program yang telah diberikan.

"Kalau di sini sebenarnya sudah bagus, baik fasilitas maupun pelayanannya. Tapi semoga bisa ditambah durasi posyandunya. Mungkin bisa lebih rutin lagi. Kalau lama kan takutnya anaknya ini lupa lagi," tegas Hardianto.

Terpisah, Kepala Puskesmas Bareng, Dinna Indarti, menjelaskan dalam Posyandu Disabilitas ini, pihaknya lebih fokus pada pendampingan kesehatan secara umum, meliputi pengecekan berat badan, tinggi badan, hingga kadar gula darah pada anak berkebutuhan khusus.

"Jadi, di sini kami memberikan pengecekan berat dan tinggi badan untuk mengetahui apakah anak-anak ini masuk kategori obesitas atau tidak, kan begitu. Kemudian juga pengecekan gula darahnya. Jadi kita masuknya di pengecekan kesehatan secara umum. Karena kalau terapi kan sudah dari Bakti Luhur," terangnya.

Menurut Dinna, pengecekan kesehatan secara umum tersebut, termasuk hal penting, yang bertujuan untuk memastikan kesehatan anak-anak berkebutuhan khusus tetap terjaga dan tidak terabaikan oleh orang tua. "Kayak tadi, itu ada anak kecil terus kita lihat mulai kesehatan giginya. Kalau memang ada kelainan ya kita dalami, apa yang harus dilakukan selanjutnya. Hal kecil yang sering terabaikan dari anak-anak berkebutuhan khusus ini biasanya adalah kesehatan giginya," pungkasnya.

Terpisah, Lurah Gadingkasri, Rendra Kurnia Wardana, mengungkapkan kegembiraannya atas apresiasi yang diterima dari warga. Di sisi lain, Rendra juga menjelaskan bahwa program posyandu disabilitas ini, merupakan wujud nyata dari pemanfaatan alokasi anggaran APBD Kota Malang yang diberikan pada tingkat kelurahan.

"Jadi program posyandu disabilitas ini, datang dari anggaran yang diberikan oleh Pemkot Malang untuk tingkat bawah yakni tingkat kelurahan, yang kemudian kami terjemahkan anggaran APBD dengan kebutuhan di masyarakat itu apa. Sehingga layanan posyandu disabilitas inilah bentuknya. Ini sudah kita jalankan kurang lebih dari awal tahun 2022," ungkap Rendra.

Diakhir, Rendra juga berkesempatan untuk menjawab saran warga terkait peningkatan frekuensi Posyandu Disabilitas ini. Namun, pihaknya menyebutkan bahwa saran tersebut akan ditampung dan melihat kesesuaian anggaran yang diberikan di tahun 2024 mendatang.

Sementara itu, ditemui di kesempatan yang berbeda, Wali Kota Malang, Sutiaji, sempat memberikan apresiasinya atas program tersebut. Menurutnya, Pemkot Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan memberikan pelayanan yang dibutuhkan pada anak penyandangan disabilitas. "Ini sesuai dengan salah satu visi Pemkot Malang yakni untuk menciptakan lingkungan kota yang ramah pada kaum rentan," katanya.

Di lain sisi, Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, memastikan pihaknya melalui Puskesmas di masing-masing wilayah, akan selalu memberikan pendampingan dalam pelayanan di posyandu disabilitas, meliputi pemeriksaan serta penanganan, dan pemberian obat-obatan yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas.(ADV Humas Setda Pemerintah Kota Malang)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.