Ratusan Dosen Ikuti Pelatihan Publikasi Jurnal International, Kolaborasi Komisi VII DPR RI dengan BRIN

SURABAYA (Lenteratoday) - Anggota Komisi VII DPR RI Bambang DH berkolabkrasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan Pelatihan Publikasi Ilmiah di Jurnal International Skala Menengah dan Tinggi untuk Dosen pada Kamis, (20/07/2023) di Gedung Rektorat Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Tema pelatihan kali ini adalah "Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat". Pelatihan tersebut dikuti ratusan dosen dan mahasiswa S2 hingga S3 asal Surabaya dan Sidoarjo.
Anggota Komisi VII Bambang DH mengatakan sekarang ini untuk menjadi guru besar tidaklah mudah. Selain persyaratan minimal harus S3, namun juga harus pernah menulis karya ilmiah di jurnal.
"Kalau sekadar karya ilmiah mungkin mereka sudah punya kemampuan baik. Tetapi untuk bisa diangkat di jurnal ilmiah, itu tidak mudah," ungkap Bambang.
Bambang DH juga mengatakan, peserta hendaknya mengikuti pelatihan dengan tekun, sabar, dan penuh semangat. Terlebih jika ada hal yang tidak dipahami, untuk segera bertanya. "Harapannya supaya pelatihan yang hanya sehari ini bisa optimal," tutupnya.
Bambang juga menjelaskan, narasumber pada pelatihan ini merupakan seorang Doktor Alumnus kampus luar negeri. Bambang yakin, narasumber yang sudah sangat berkompeten ini mampu membimbing peserta dengan baik.

Materi yang diberikan kepada peserta adalah Pelatihan Jurnal International Skala Menengah dan Tinggi yang disampaikan oleh Siska Aditya PhD, sebagai perwakilan pimpinan BRIN. Saat ditemui usai acara, Siska mengatakan bahwa Tupoksi dari penelitian Dosen adalah wajib publikasi, terutama publikasi Internasional sebagai branding dari personal peneliti ataupun dosen sendiri. Selain itu, juga berfungsi sebagai branding institusi atau perguruan tinggi, yang nantinya berpengaruh pada branding Indonesia.
"Jadi memang kita harus mau nggak mau termotivasi untuk nulis. Memang ujungnya riset kan dari kita meneliti kemudian terpublish sebagai jurnal. Sebenarnya itu juga belum selesai. Nantinya mungkin perlu paten, dan lain sebagainya, itu yang perlu dilakukan," ungkap Siska.
Ia berharap, pelatihan ini dapat menggugah minat dari Dosen di Perguruan Tinggi. Karena jika dipandang dari kesibukan, Dosen memanglah sibuk. Tetapi dengan Perguruan Tinggi yang mempunyai Mahasiswa S2 dan S3, tentunya akan bersinergi dengan Dosen.
"Jadi Outputnya nanti malah jadi banyak sekali. Karena semakin banyak mahasiswa berarti kan Output dengan hasil publikasi semakin banyak. Dan ini tentunya menjadi salah satu Tupoksi juga di BRIN, kalau kita kerja sama juga dengan Perguruan Tinggi," tutupnya. (*)
Reporter : Jannatul Firdaus | Editor : Lutfiyu Handi