21 April 2025

Get In Touch

Gelombang Panas Menerjang Dunia Hingga Agustus

Ilustrasi gelombang panas (iop.irg)
Ilustrasi gelombang panas (iop.irg)

SURABAYA (Lenteratoday) - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan gelombang panas akan berlangsung di sebagian besar dunia sepanjang Agustus. Suhu udara diperkirakan bisa mencapai 40 Celsius.

Penasihat Panas Ekstrem Senior untuk WMO John Nairn, dilansir dari Reuters, Sabtu (22/7/2023), mengatakan panas ini menyusul rekor suhu dalam beberapa pekan terakhir. Gelombang panas ini antara lain di Amerika Utara, Asia, Afrika Utara, dan Mediterania berada di atas 40 Celcius.

"Kita harus memperkirakan atau setidaknya bersiap untuk gelombang panas ekstrem ini berlanjut hingga Agustus," kata John Nairn.

Di Eropa Selatan gelombang panas memecahkan rekor selama puncak musim turis musim panas. Kondisi itu mendorong pihak berwenang untuk memperingatkan peningkatan risiko masalah kesehatan dan bahkan kematian.

Cuaca ekstrem juga telah mengganggu kehidupan jutaan orang Amerika, dengan panas berbahaya yang membentang dari California Selatan hingga Ujung Selatan. Panas terik juga melanda Timur Tengah.

Nairn mengatakan perubahan iklim berarti gelombang panas akan menjadi lebih sering dan menyebar sepanjang musim.

"Kita sedang dalam tren melihat peningkatan suhu global yang akan berkontribusi pada peningkatan intensitas dan frekuensi gelombang panas," kata Nairn.

"Kami mendapat indikasi yang cukup jelas bahwa mereka sudah tumbuh memasuki musim semi," sambungnya.

Beberapa negara termasuk 27 anggota Uni Eropa berharap semua negara akan setuju pada pembicaraan iklim PBB akhir tahun ini untuk menghentikan konsumsi bahan bakar fosil yang menyebabkan perubahan iklim.

Negara-negara dengan sumber daya minyak dan gas menentang gagasan itu. "Ada bukti yang sangat kuat bahwa jika kita menghilangkan bahan bakar fosil, kita akan mengurangi kontributor utama dari apa yang kita lihat," kata Nairn.

"Kita tidak bisa mengubahnya dengan tergesa-gesa, tapi kita pasti bisa mengambil tindakan," tandasnya. (*)

Sumber : Reuters | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.