
BANYUWANGI (Lenteratoday) - Banyuwangi kembali menggelar EJ Sport Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge. Sebanyak 324 peserta ramaikan ajang ini. Para peserta berkumpul di titik Start acara yakni Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu, (29/07/2023).
Antusias gelaran ajang bergengsi ini diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan peserta mancanegara pun seperti Italia, Australia, Singapura, Jerman, Norwegia dan Iran turut memeriahkan event ini.
Para peserta dibuat terpukau dengan tarian tradisional Banyuwangi. Pasalnya, Tari Kembang Bakung ini dibawakan dari peserta Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) yang terdiri dari lima negara yakni Rusia, Kazakhstan, India, Australia, dan India.
L
Tepat pukul 06.00 WIB, para peserta dilepas secara langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
"Kami sampaikan selamat datang di Banyuwangi. Selamat menikmati alam Banyuwangi. Terimakasih kepada founder Mainsepeda yang telah kesekian kalinya memilih Banyuwangi sebagai pelaksanaan event sepeda. Kami berharap event semacam ini mengelola perekonomian. Kami berharap para peserta juga bisa puas berada di Banyuwangi, dan bisa mempromosikan kabupaten ini." kata Bupati Ipuk.
Mulai dari Pendopo Sabha Swagata Blambangan, peserta masih berpeloton ke selatan Banyuwangi melewati Tugu Adipura Rogojampi. Kemudian kembali ke utara, dan menuju pitstop untuk regrouping di Kantor Bupati Banyuwangi. Jarak rute ngeloop pemanasan ini mencapai 41,1 km.
Setelah istirahat sejenak di Kantor Pemkab Banyuwangi, peserta menuju Start KOM di KM 46,6, di Gapura Ijen Geopark. Dari sinilah peserta dilepas oleh road captain untuk memulai balapan.
Sepanjang perjalanan menuju finish, peserta melewati dua feeding zone dan satu water station.
Feeding zone pertama berada di Km 59,6 di rest area Jambu, Kecamatan Licin dan feeding zone berada di KM 64,8 yakni di Gantasan Bikepark. Selama perjalanan, peserta disuguhkan indahnya pemandangan alam yang luar biasa.
Setelah itu peserta akan bergerak menuju garis finish di pos pendakian Gunung Ranti (2.601 mdpl). Gunung ini merupakan salah satu puncak di kawasan pegunungan Ijen. Tanpa disadari, peserta akan diajak menanjak dengan ketinggian total 2050 meter.
Founder Mainsepeda Azrul Ananda mengungkapkan rute Ijen lebih berat dari Bromo. Godaan utamanya menyerah.
"Kalau nggak kuat jalan kaki saja. Nanti landai dikit, lancar dan pasti sampai finis. Kalau bisa menaklukkan Ijen, di Kediri Dholo pasti lebih gampang," imbuh Azrul Ananda.
Mainsepeda juga menggelar recovery ride untuk para peserta di Minggu pagi, 30 Juli 2023. Peserta akan diajak gowes santai sejauh 19,3 km menikmati suasana Kabupaten Banyuwangi. (Mok*)