Lestarikan Budaya Lokal, Pertama Kalinya Kampung Budaya Polowijen Gelar Festival Topeng Malang

MALANG (Lenteratoday) - Lestarikan budaya lokal, Kampung Budaya Polowijen (KBP) untuk pertama kalinya menggelar festival khusus bertemakan Topeng Malang, Sabtu (5/8/2023).
"Selama ini, saya cari festival Topeng Malang itu jarang ketemu dan jarang diselenggarakan baik di tingkat Jawa Timur maupun Malang Raya. Mungkin pernah ada festival yang di dalamnya ada penampilan Topeng Malang. Tapi, KBP ini menyelenggarakan festival Topeng Malang dengan jauh lebih komplit," ujar Ketua Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) KBP, Isa Wahyudi, ditemui usai membuka gelaran tersebut.
Dalam acara yang akan digelar selama 2 hari ini. Isa mengaku, sengaja ingin menghadirkan berbagai aspek kreatiftas yang di dalamnya melibatkan kesenian Topeng Malang. Menurutnya, pengunjung akan diajak untuk mengetahui sejarah Topeng Malang, membuat batik dengan desain topeng tersebut, hingga lomba mewarnai lukisan Topeng Malang, bagi pengunjung anak-anak. "Karena kalau kita bicara soal topeng, itu ada banyak yang bisa kita eksplorasi," serunya.
Lebih lanjut, pria yang akrab dengan sapaan Ki Demang ini, menjelaskan bahwa alasan pemilihan KBP sebagai lokasi festival ini. Bukan hanya karena ikonik dalam dunia Topeng Malang, tetapi juga dekat dengan makam Maestro Topeng Malang, Mbah Reni.
Dalam konteks tersebut, sebagai bentuk penghormatan kepada sang maestro. Ki Demang mengaku akan menyelenggarakan kegiatan arak-arakan Topeng Malang pada Minggu (6/8/2023) dengan peserta sebanyak 170 orang. "Total peserta yang pakai topeng ada 170. Kita ajak arak-arakan topeng ke makam Mbah Reni. Setelah itu balik ke panggung, satu persatu mereka akan mengikuti proses lomba. Yang ikut lomba ini ada yang dari Sidoarjo, Pasuruan, Surabaya, itu ikut, serta Malang Raya," urainya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, acara ini nampak berhasil menciptakan momentum kepedulian masyarakat, terhadap pelestarian warisan seni tradisional. Salah satu wisatawan, Lina Ramadhan (40) mengaku sengaja mengajak ke empat anaknya untuk mengetahui budaya kesenian Jawa Timur ini.
Terlebih menurut Lina, salah satu anaknya menunjukkan antusiasme pada kesenian taria Topeng Malang dan berencana mengikuti perlombaan yang akan diselenggarakan besok. "Kebetulan anak saya yang perempuan, dia emang suka budaya Jawa dan kami sudah mengenalkan ke mereka bahwa ada acara di sini. Jadi memang mereka suka budaya jawa dan memang kita dukung untuk ikut," ungkap Lina.
Reporter: Santi Wahyu/ Editor:widyawati