20 April 2025

Get In Touch

Pemkot Malang Dorong Transisi Penggunaan LPG Subsidi ke Non-subsidi di Masyarakat

Salah satu warga yang menukarkan LPG bersubsidi ke LPG non subsidi di gerai penukaran Diskopindag Kota Malang, Jumat (11/8/2023) (Santi/Lenteratoday)
Salah satu warga yang menukarkan LPG bersubsidi ke LPG non subsidi di gerai penukaran Diskopindag Kota Malang, Jumat (11/8/2023) (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Dalam upaya mendorong perubahan penggunaan gas LPG dari subsidi ke non subsidi. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar program inisiatif berupa penukaran gas LPG, yang dilaksanakan di Kantor Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Jumat (11/8/2023).

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, program ini merupakan hasil kerjasama antara berbagai instansi pemerintah. Termasuk Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, dan Bagian Perekonomian Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (PISDA) Sekda Kota Malang.

Menurut Eko, tujuan utama dari program ini adalah mendorong perubahan penggunaan gas LPG bersubsidi menjadi non subsidi di kalangan masyarakat. "Kami sih menargetkan ada dari masyarakat yang punya UMKM juga tukar di sini. Jadi ini sebagai langkah awal kita lakukan di kantor Diskopindag," ujar Eko, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (11/8/2023).

Eko juga menjelaskan bahwa dalam progra penukaran ini, masyarakat dapat memilih dari empat paket penukaran yang disediakan. Menurutnya, masyarakat hanya perlu membawa KTP untuk dapat menukarkan gas LPG di tempatnya. Dalam hal ini, bekerja sama dengan pihak Pertamina, Diskopindag Kota Malang telah menyiapkan sebanyak 81 tabung gas LPG non subsidi ukuran 5,5 Kg dan 10 tabung ukuran 12 Kg untuk penukaran.

"Paket A dan B menawarkan penukaran tabung gas LPG 3 Kilogram dengan tabung brightgass isi 5,5 Kilogram. Jadi bisa tukar 1 tabung melon atau 2 tabung melon. Paket C memungkinkan penukaran antara gas LPG bersubsidi dan non subsidi ukuran 12 Kg. Sementara paket D menggabungkan dua tabung gas LPG 3 Kg untuk ditukarkan dengan satu tabung brightgass 12 Kg," jelas Eko.

Lebih lanjut, terkait pelaksanaan, Eko menyatakan bahwa penukaran hanya akan berlangsung pada hari ini sebagai tahap awal. Namun, program ini akan dilanjutkan setelah hari kemerdekaan 17 Agustus dengan upaya lebih luas, termasuk lokasi penukaran di tempat-tempat keramaian seperti Car Free Day (CFD) Ijen.

Eko juga menekankan pentingnya perubahan ini dalam mendukung penggunaan gas bersubsidi yang lebih efisien.

"Menurut saya, dengan adanya program seperti ini, berarti menunjukan bahwa masyarakat menyadari untuk memakai LPG yang 5,5 Kg atau yang tidak bersubsidi. Artinya memberikan pemahaman yang positif dengan beralih dari subsidi menjadi tidak subsidi. Kan subsidi memang dikhususkan untuk masyarakat yang tidak mampu," urainya.

Terpisah, salah seorang warga kelurahan Sawojajar, Kota Malang, Finda, mengungkapkan alasan mengapa ia memilih untuk berpartisipasi dalam program penukaran ini. Menurutnya, program tersebut memudahkan masyarakat untuk mendapatkan gas LPG non subsidi dengan lebih mudah dan terjangkau.

"Saya tukar soalnya kemarin yang hijau (LPG 3Kg) sempat langka, daripada nanti ke depannya tambah gak ada, kan. Saya tukar 1 tabung 3 Kg ke tabung 5,5 Kg, ada biayanya Rp 212 ribu. Itu sudah sama isinya. Saya ngikut pemerintah aja. Ikhlas. Katanya kan yang pakai tabung 3 Kg ini khusus untuk yang tidak mampu saja," ujar Finda.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.