
SURABAYA (Lenteratoday) - Anggota Komisi VII DPR RI Bambang DH kembali berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya. Kali ini menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah (WUB IKM) di Kota Surabaya pada Minggu-Rabu, (13-16/8/2023).
Kegiatan tersebut resmi dibuka pada hari ini di Hotel Royal Tulip Darmo Surabaya, dan diikuti oleh 180 peserta dari Surabaya dan Sidoarjo. Bimtek ini merupakan tahap kedua setelah Bimtek tahap pertama berakhir pada 9 Agustus 2023 kemarin.
Bambang DH dalam sambutannya mengaku telah meminta kepada kepada Direktur Direktorat Logam,Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Ir. Dini Hanggandari untuk menambah pelatihan bagi warga Surabaya dan Sidoarjo.
"Seperti hari ini, Bimtek Penumbuhan dan Peningkatan Industri Kecil Menengah. Ini menurut saya sangat bermanfaat, ya. Kita tidak mungkin bisa langsung tumbuh hanya pertemuan sehari lalu berkembang, itu ndak mungkin rasanya. Oleh karena itu diperbanyak," ungkap Bambang.

Kepala Disperinaker Kota Surabaya Achmad Zaini yang turut hadir mengungkapkan, bahwa tingkat pengangguran terbuka di Kota Surabaya tahun 2022 sebesar 7,62 persen, yang jika dikonversikan adalah kurang lebih 125 ribu orang pengangguran. Maka dengan adanya Bimtek ini, ia mengatakan, paling tidak ada 180 orang yang mendapat bekal agar tidak jadi pengangguran lagi di Kota Surabaya.
"Di Surabaya ini kalau kita cermati dari sisi timur ada industri SIER, di sisi selatan ada industri di Karang Pilang, kemudian di sisi barat ada Margomulyo. Nah ternyata industri kecil menengah inilah yang support, yang survive di Kota Surabaya, sehingga Pemerintah Kota Surabaya selalu mendengungkan Industri Kecil Menengah dan UMKM," ungkapnya.
Ia melanjutkan, peluang usaha di Kota Surabaya sangat terbuka, dan ini merupakan tantangan bagi peserta. Oleh karena itu ia meminta kepada seluruh peserta untuk bisa manfaatkan Bimtek ini dengan baik, yang selalu digagas dan dialokasikan oleh Bambang DH untuk para peserta.
Begitu pula dengan Ir. Dini Hanggandari, yang mengungkapkan kewirausahaan di Indonesia ternyata sangat kecil dibanding jumlah populasi di Indonesia, yaitu hanya berkisar 3,47 persen, yang dibandingkan dengan Singapura berkisar 8,76 persen serta Malaysia dan Thailand berkisar 4,5 persen, dan industri-industri maju kewirausahaannya sekitar 10-12 persen.
"Kita harapkan dari 180 peserta itu ada yang bisa tumbuh wirausahanya, karena ini akan menopang perekonomian Indonesia dan mengurangi pengangguran. Kalau bapak dan ibu membuka sesuatu usaha, paling tidak mengajak keluarga di rumah, tetangga, untuk mulai sesuatu yang awal," ucap Dini.
Pembukaan ini ditandai dengan penyematan tanda kepesertaan secara simbolis oleh Bambang DH kepada peserta. Nantinya, akan ada 9 Bimtek yang akan dilaksanakan yaitu Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan IKM Konveksi Angkatan 1, Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan IKM Konveksi Angkatan 2, Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan IKM Sabun Padat dan Sabun Cair Angkatan 1, Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan IKM Digital Marketing Angkatan 1, Bimbingan Teknis Kerajinan Resin Angkatan 2, Bimbingan Teknis Kerajinan Resin Angkatan 3, Bimbingan Teknis Rangkaian Lampu LED Angkatan 1, Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan IKM Perbengkelan Roda Dua, serta Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan IKM Digital Marketing Angkatan 1, yang diisi 20 orang setiap kategorinya.(*)
Reporter : Jannatul Firdaus/Editor: widyawati