
JOMBANG (Lenteratoday)– Seorang pria inisial AP (30) warga Dusun Weru, Desa Mojongapit, Kecamatan/Kabupaten Jombang akibat tersambar Kereta Api (KA) Jayakarta, di dekat perlintasan KA tanpa pintu Desa Keplak Tempel, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Jombang, Rabu (16/8/2023).
Diduga korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan nekat menabrakkan diri ke KA yang sedang melaju.
Saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, sebelum kejadian dirinya melihat AP memarkir motornya, kemudian memanjat pagar pembatas jalan dengan rel KA, dan langsung memotong laju kereta api sehingga tertabrak.
Akibatnya, tubuhnya terlempar sejauh 6 meter dan korban tewas seketika.
Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.07 WIB.
“Kronologis kejadian, dari laporan Masinis kepada pusat pengendali perjalanan KA, bahwa pada saat KA Jayakarta relasi Surabaya Gubeng – Pasar Senen melintas ada seseorang yang berada di jalur kereta,” sebutnya.
Masinis sudah membunyikan bel lokomotif berkali kali, namun orang tersebut tetap berada di jalur KA dan tidak merespons sehingga disambar KA Jayakarta.
Tim Polisi khusus Kereta Api (Polsuska) kemudian menuju ke lokasi, guna mengamankan jalur dan melakukan pencarian terhadap korban.
Korban ditemukan berada di samping jalur KA dalam kondisi luka parah.
Polsuska selanjutnya menghubungi Polsek Sumobito dan korban dibawa ke RSUD Jombang. Namun nyawa korban tak tertolong.
Sementara itu, Kapolsek Peterongan AKP Dian Anang membenarkan korban adalah AP warga Desa Mojongapit.
“Sudah teridentifikasi, korban iniisial AP, warga Dusun Weru, Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang,” terangnya.
Jasad AP itu dikenali oleh anaknya sendiri berdasarkan ciri-ciri baju serta wajah korban.
Selain itu, sepeda motor yang ditinggalkan korban juga jadi petunjuk utama pengungkapan kasus itu.
Menurut Kapolsek, berdasarkan eterangan anaknya, korban memang berniat melakukan bunuh diri. Hal itu, disebutnya sudah seringkali dikatakannya kepada anaknya.
“Jadi menurut keterangan anaknya, ayahnya itu dulu sempat jatuh dan kemudian sering ngomong ingin bunuh diri,” ucapnya.
Selain itu, AP sudah sempat dibawa ke psikiater di RSUD Jombang untuk diperiksa kesehatan kejiwaannya. “Jadi indikasinya ya memang depresi,” sebutnya.
Dia menambahkan, karena pihak keluarga menyebut telah ikhlas dengan kematian korban, jasadnya segera diserahkan ke keluarga untuk dikebumikan.(*)
Reporter: sutono/Editor: widyawati