23 April 2025

Get In Touch

Wabup Blitar Klarifikasi ke BNPB, Soal Kisruh Proyek Jembatan Rp 12,6 Miliar

Wabup Blitar, Rahmat Santoso (kanan) bersama Deputi Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) BNPB, Jarwansyah (kiri)
Wabup Blitar, Rahmat Santoso (kanan) bersama Deputi Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) BNPB, Jarwansyah (kiri)

BLITAR (Lenteratoday) - Setelah pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat meminta laporan, penggunaan bantuan dana hibah Rp 12,6 miliar ke Pemkab Blitar. Wakil Bupati (Wabup) Blitar, Rahmat Santoso juga memberikan klarifikasi ke BNPB terkait kisruh proyek 2 jembatan tersebut.

Wabup Blitar, Rahmat Santoso mengatakan kalau pihaknya sudah mendatangi BNPB pusat untuk memberikan klarifikasi atau penjelasan, Kamis(17/8/2023). Setelah ramai pemberitaan kisruhnya proyek bantuan hibah. "Untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) dari BNPB senilai Rp 12,6 miliar, untuk 2 jembatan di Kabupaten Blitar,"ujar Wabup Rahmat usai dari BNPB.

Lebih lanjut dijelaskan orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini, terkait dana hibah yang didapatkan dari BNPB sudah sesuai prosedur. Mulai dari pengajuan proposal, pencairan sampai masuk dalam APBD 2023 tidak ada masalah.

"Bahkan beberapa kali ke BNPB bersama dinas terkait untuk koordinasi, permohonan anggaran perbaikan insfrakstruktur yang rusak akibat bencana. Hingga disetujui beberapa kali, diantaranya rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat bencana sekitar Rp 20 miliar. Saya juga tidak pernah mengintervensi seluruh kepala dinas," jelasnya.

Pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini, justru yang bermasalah dan diduga tidak beres adalah lelangnya. "Indikasinya, pertama kasus proyek RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang setelah disidak Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, tidak sesuai spek dan harus dibongkar. Kedua, terkait lelang 2 proyek jembatan ini. Ketika Juni 2023 lalu, pihak BNPB akan datang ke Blitar melihat progres pembangunan jembatan tersebut. Ternyata belum dikerjakan, maka saya simpulkan Bagian Layanan Pengadaan (BLP) yang melaksanakan lelang tidak baik-baik saja. Jadi yang nakal anak buah saya, karena juga banyak laporan yang mengeluhkan buruknya proses lelang proyek di BLP," ungkapnya.

Lantaran jembatan belum juga mulai dibangun hingga pertengahan Agustus 2023 ini, Wabup Rahmat memperkirakan jika pengerjaannya tidak akan sesuai kontrak yang harus selesai 4 bulan yakni pada Desember 2023 mendatang

"Mana bisa jembatan selesai dalam waktu 4 bulan dan hasilnya bagus sesuai keinginan masyarakat. Memangnya seperti pembangunan Candi Prambanan yang kontraktornya Bandung Bondowoso, bisa membangun 1.000 candi dalam semalam itupun masih kurang 1 candi," tandasnya sambil tertawa.

Bahkan informasi yang diterima Wabup Rahmat, ada keanehan penelusuran di situs lelang LPSE Pemkab Blitar diketaui proyek rehabilitasi Jembatan Dawuhan, Kecamatan Kademangan pemenangnya adalah CV Anindhika Pratama yang beralamat di Kota Banda Aceh.(*)

Reporter : Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.