21 April 2025

Get In Touch

Hari Pramuka ke-62, Wali Kota Malang Ingatkan Semangat Tunas yang Terus Tumbuh

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat berjoget bersama seluruh anggota Pramuka Kota Malang, dalam Peringatan Hari Pramuka ke 62, Sabtu (19/8/2023). (Santi/Lenteratoday)
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat berjoget bersama seluruh anggota Pramuka Kota Malang, dalam Peringatan Hari Pramuka ke 62, Sabtu (19/8/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) -Wali Kota Malang, Sutiaji, mengingatkan pentingnya mempertahankan semangat Pramuka yang telah tertanam sejak tahun 1961. Semangat tunas yang tidak pernah mati merupakan kunci untuk terus tumbuh dan berkembang dalam hidup.

"Itu yang harus ada pada jiwa kita semua. Artinya, walau kita hidup tapi gak pernah berbuat hal yang bermanfaat, itu sesungguhnya kita sudah mati," ujar Sutiaji, pada perinhatan Hari Pramuka ke-62 tahun 2023, Sabtu (19/8/2023).

Dalam kesempatannya tersebut, Sutiaji juga menggunakan analogi pohon kelapa yang memiliki banyak sisi makna. Pihaknya menekankan agar para anggota Pramuka di Kota Malang, senantiasa untuk menjalani hidup dengan penuh arti dan makna. Selain itu, pujian dan penghargaan juga disampaikan oleh Sutiaji kepada Kwarcab atas upayanya dalam membina generasi muda.

Dalam peringatan Hari Pramuka yang diikuti oleh ribuan peserta ini, juga diberikan dua penghargaan. Diantaranya yakni penghargaan lencana Pramuka Pancawarsa dan Pramuka Garuda atas dedikasi yang telah dilakukan oleh anggota Pramuka selama ini.

Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Malang, Heri Sunarko, menjelaskan tentang makna penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan Pancawarsa merupakan bentuk pengakuan terhadap anggota Pramuka yang telah mengabdi selama minimal 5 tahun. Di mana penghargaan ini memiliki berbagai tingkatan yang menggambarkan lama pengabdiannya.

"Namanya Tanda Penghargaan Orang Dewasa (TPOD) dalam bentuk lencana, ini untuk anggota pramuka yang telah mengabdi minimal 5 tahun. Jadi ada Pancawarsa Satu, itu berarti 5 tahun. Kemudian dua, itu 10 tahun, seterusnya kelipatan setiap 5 tahun. Nanti sampai Pancawarsa utama yakni Pancawarsa 9 yang disampaikan langsung oleh Presiden RI, selaku Pembina Pramuka tertinggi," jelas Heri.

Sementara itu, Pramuka Garuda, sambung Heri, merupakan penghargaan dari World Organization Scout Movement (WOSM), yang diterjemahkan menjadi Pramuka Garuda di Indonesia. Heri menyoroti bahwa penghargaan ini mencerminkan nilai "setia, siap, sedia" yang berlaku internasional. Menurutnya, seluruh anggota Pramuka di Indonesia memiliki kesempatan untuk menerima penghargaan ini.

Diakhir, Heri berharap agar penghargaan ini tidak hanya menjadi simbol pengakuan, tetapi juga membangun karakter generasi muda. Ia menganggap bahwa generasi saat ini merupakan pondasi untuk masa depan bangsa, dan penghargaan tersebut merupakan dorongan untuk mencapai perubahan positif yang diharapkan.

Terpisah, salah satu penerima penghargaan Pancawarsa, yakni Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menganggap bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas keterlibatannya dalam pembinaan kepemudaan.

"Karena Pramuka ini kan bagian dari pembinaan bagaimana kita menyiapkan generasi muda. Saya sebagai kepala dinas yang diperintahkan oleh Bapak Wali Kota, untuk terus melakukan pembinaan kepramukaan karena di dalamnya adalah termasuk pemuda secara keseluruhan," ujarnya.

Sebagai seorang yang telah lama terlibat dalam gerakan Pramuka. Baihaqi juga menegaskan bahwa penghargaan ini semakin memotivasinya untuk terus berkontribusi dalam pembinaan kepemudaan di Kota Malang. "Pemuda adalah masa depan bangsa, dan kami harus mempersiapkannya dengan baik. Penghargaan ini adalah pacuan bagi saya untuk terus bekerja keras dalam mendorong perkembangan pemuda yang berkualitas." tutupnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.