21 April 2025

Get In Touch

Menggali Kekayaan Budaya Nganjuk: Grandshow 'Saujana Wastra Jawa Timur”

Menggali Kekayaan Budaya Nganjuk: Grandshow 'Saujana Wastra Jawa Timur”

NGANJUK (Lenteratoday) – Kekean Foundation menggelar acara Grandshow "Saujana Wastra Jawa Timur" dengan tema "Wastra Majapahitan Mataraman" di Gedung Wanita Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada Sabtu (19/8/2023), Pukul 18.00 WIB. Acara itu juga sebagai upaya menggali kekayaan di Nganjuk.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Nganjuk, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Forkopimda, Bank Indonesia Jatim, Bank Indonesia Kediri, serta perwakilan sekolah dari seluruh Jawa Timur.

Achmad Nur Hasim, Owner Kekean Wastra menjelaskan bahwa kata "Saujana" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "sejauh mata memandang". Melalui tema ini, ia berharap para penonton dapat melihat dengan cakrawala yang luas, mengenali kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa. Ia menggambarkan dengan penuh inspirasi bahwa Indonesia memiliki banyak ragam warisan budaya, dari batik yang kaya makna hingga beraneka ragam tenun. Dengan demikian, acara ini tidak hanya menjadi wadah pameran, tetapi juga panggung untuk memandang jauh ke dalam warisan budaya yang menghiasi Jawa Timur.

“Dalam acara itu kita berharap penonton bisa melihat sejauh mata memandang bahwa kekayaan kita sangat banyak sekali,” ujarnya.

Achmad Nur Hasim juga menjelaskan usaha Kekean Wastra Gallery dengan konsep sociopreneur yang inspiratif, tetapi juga merancang Kekean Foundation sebagai bagian integral dari upayanya. Kekean Foundation berperan penting dalam mengembangkan proses usaha serta membantu program pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu. Dengan demikian, sisi sosial dan tanggung jawab terhadap masyarakat menjadi pijakan yang kuat dalam perjalanan Kekean Wastra Gallery.

Ia menegaskan Usaha Kekean Wastra Gallery didasarkan pada tiga prinsip utama yang mendorong kesuksesan dan dampak positif yang lebih luas. Pertama, pemanfaatan sumber daya lokal untuk bahan baku merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga memperkaya aspek budaya dalam produk yang dihasilkan dan ramah lingkungan dalam mengelola limbah usaha sebagai komitmen untuk menjaga ekosistem dan lingkungan sekitar.

“Dan tentunya sustainable program bagaimana program itu bisa berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Selanjutnya, Marhaen Djumadi, Bupati Nganjuk, mengungkapkan pandangannya terhadap tema yang diusung oleh Achmad Nur Hasyim, pemilik Kekean Wastra Gallery. Menurutnya, eksplorasi yang dilakukan oleh Achmad Nur Hasyim terhadap kekayaan lokal dalam tema "Saujana Jawa Timur" adalah luar biasa. Dalam pandangan Marhaen Djumadi, keberanian Achmad Nur Hasyim dalam menggali serta memajukan aspek budaya dan warisan Jawa Timur secara signifikan menginspirasi dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat lokal dan wilayah tersebut secara keseluruhan.

“Komen saya satu luas biasa memang Saujana Jawa Timur, mas Achmad Nur Hasyim asli Nganjuk mengexplore kekayaan lokal,” ujar Marhaen Djumadi, Bupati Nganjuk.

Marhaen Djumadi, menekankan komitmennya. Ia menggarisbawahi pentingnya memberikan dorongan kepada para kaum muda untuk mengekspresikan bakat dan karya mereka. Pernyataan ini mencerminkan dukungan kuat terhadap inisiatif dan usaha yang dikelola oleh generasi muda, serta menunjukkan bahwa lingkungan dan pemerintah lokal memiliki peran penting dalam membantu mengembangkan potensi anak-anak muda di berbagai bidang. “Kita mendukung usaha anak muda memang kita dorong agar bisa mengekspresikan hasil karyanya,” pungkasnya.

Untuk diketahui Kekean Wastra Gallery adalah usaha yang didirikan oleh Achmad Nur Hasim dalam program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK), PT Pertamina (Persero), yang telah aktif sejak akhir 2014. Usahanya berkembang dengan pesat. Saat ini, usahanya telah memberdayakan 12 Kelompok Usaha Bersama (KUB), salah satunya adalah KUB di Gresik yang terdiri dari sekitar 290 penenun. Achmad Nur Hasim sangat mengedepankan kesetaraan gender dalam usahanya, bahkan hampir 99% pekerjanya adalah perempuan. Ia juga memberdayakan penyandang disabilitas untuk ikut berperan dalam mengembangkan produk fashionnya, dengan fokus pada generasi muda yang memiliki potensi kreatif dan inovatif. (*)

Reporter : Abdillah Qomaru | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.