20 April 2025

Get In Touch

Polusi Udara di Jakarta Terjelek di Dunia, Ini Sebabnya

Ilustrasi polusi udara Jakarta (Reuters)
Ilustrasi polusi udara Jakarta (Reuters)

SEMARANG (Lenteratoday) - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa kodiri udara di Jakarta yang sampai pada taraf terjelek di dunia merukan imbas emisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

"Sekarang di Jakarta salah satu polusi udara terjelek di dunia karena PLTU batu bara kita," tegas Bahlil dalam Penutupan Orientasi Diponegoro Muda di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (20/8/2023).

Bahlil juga menyebut, buruknya pencemaran udara juga akibat emisi kendaraan bermotor. Oleh karena itu, ia mendorong semua pihak beralih menggunakan kendaraan listrik (EV).

Menurutnya, dunia saat ini sudah berubah. Bahlil menyebut Indonesia perlu bergegas mempersiapkan ekosistem energi dan industri hijau.

"Ke depan, semua orang pakai mobil listrik. Oleh karena itu, mobil baterai listrik dan Indonesia kita dorong sebagai salah satu negara produsen ekosistem baterai (dan) mobil (listrik) terbesar di dunia," tutupnya.

Di satu sisi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah informasi yang mengatakan PLTU di Banten menjadi penyebab utama polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

Emil, sapaan akrabnya, mengklaim grafis yang menunjukkan asap PLTU Banten mengarah ke Jakarta cuma simulasi. Ia menegaskan saat ini angin mengarah ke Selat Sunda sampai Oktober 2023 nanti.

"Jadi, PLTU Banten arahnya ke Selat Sunda, bukan arah Jakarta," katanya di Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023).

Sementara itu, Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan penyebab polusi udara paling dominan datang dari sektor transportasi. Namun, ia tak menutup mata untuk melakukan kajian lebih lanjut.

Oleh karena itu, Luhut ingin mewajibkan warga Jakarta dan sekitarnya kembali mengenakan masker. Menurutnya, masker cukup efektif untuk menangkal polusi udara belakangan ini.

Bahkan, ia menyebut penggunaan masker saat beraktivitas sudah dilakukan di tingkat aparat kepolisian. Luhut juga bersiap melakukan pengadaan masker yang lebih canggih.

"Jadi, apapun nanti diberikan pemerintah, semua harus kita turuti. Karena kalau tidak, kita korbannya. Jadi, sekarang harus kita wajibkan masker lagi, terutama teman-teman polisi, semua kemarin sudah harus pakai masker," tutur Luhut. (*)

Sumber : Tempo.co | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.