
PALANGKA RAYA (Lenteratoday) – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kota Palangka Raya terus meningkat. Bahkan dalam satu hari terdeteksi terjadi di delapan titik berbeda.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, mengatakan delapan titik lokasi tersebut berada di Jalan Karya Hapakat, Jalan Petuk Ketimpun, Jalan Matal, Jalan Badak, Jalan Banteng, Jalan Talawang, Komplek Universitas Palangka Raya dan Kelurahan Panarung.
"Dari delapan titik lokasi tersebut, Jalan Karya Hapakat yang menjadi titik kebakaran yang paling sulit dipadamkan," papar Emi, Senin (21/8/2023).
Ia menuturkan, tim gabungan yang terdiri dari, BPBD, Damkar, personel TNI, Polri, Satpol PP, Masyarakat Peduli Api dan para relawan, sudah melakukan upaya pemadaman di titik lokasi api Jalan Karya Hapakat sejak hari Jumat (18/8/2023) lalu, namun sampai hari ini titik api tersebut belum berhasil dipadamkan.
Selanjutnya Emi mengatakan, Karhutla yang terjadi di lokasi Jalan Karya Hapakat sangat luas, diperkirakan mencapai 5 hektare. Selain itu, minimnya sumber air dan akses lokasi yang sangat jauh, semakin mempersulit proses pemadaman.
“Kami sudah berusaha maksimal dengan mengerahkan tim gabungan untuk melakukan pemadaman darat, namun kami juga meminta bantuan pemadaman lewat udara atau Water Bombing,” jelasnya.
Sementara itu menurut Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, H.M. Khemal Nasery, karena belum turunnya hujan hingga saat ini di wilayah setempat, maka potensi Karhutla diprediksi masih dapat terus terjadi. Karena itu tim gabungan harus selalu siap siaga untuk menghadapi jika ada laporan terjadinya Karhutla.
Selanjutnya ia menambahkan, lahan gambut yang kering di tengah musim kemarau, memang menjadi tantangan tersendiri karena sangat sulit untuk dipadamkan. Dalam hal ini tentu saja pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi dan sinergi semua komponen sangat dibutuhkan, termasuk keterlibatan aktif seluruh masyarakat.
"Kami tidak bosan- bosannya mengingatkan masyarakat untuk bersama- sama mencegah dan menanggulangi Karhutla, karena dengan kerjasama dan dukungan semua pihaklah masalah ini dapat kita atasi," pungkasnya.(*)
Reporter : Novita/Editor: widyawati