
JEMBER (Lenteratoday) -Palang Merah Indonesia Kabupaten Jember menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan. Sejumlah personil dan fasilitas, juga disiapkan untuk mengatasi krisis air sebagai dampak kekeringan di Jember.
"Tndakan penanganan dampak kekeringan kita mulai, dan PMI akan sebaik mungkin melayani warga yang kekurangan air bersih," kata Plt Kepala Markas PMI Jember Hari Pitono, Selasa (22/8/2023).
Dalam tindakan kemanusiaan ini, PMI Jember mengerahkan 1 Tangki Air berkapasitas 5 ribu liter, enam tandon air masing-masing 1000 liter yang dioperasikan dengan 2 truk PMI. Selain itu, 3 unit mesin penyedot air dan 3 unit sepeda motor untuk tim asessment juga disertakan dalam kegiatan ini. Tim yang dilibatkan sebanyak 18 orang staf dan anggota Korp Sukarelawan.
Awal Agustus 2023 lalu, PMI Jember melakukan pantuan ke beberapa wilayah yang berpotensi. Ditemukan wilayah kelurahan Patrang mulai terdampak kekeringan. Hasil asessment Tim WASH ( Water Sanitation and Hygiene promotion) PMI Jember, pada 9 Agustus 2023 lalu, mencatat sebanyak 73 Kepala Keluarga di Lingkungan Patrang Tengah, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, Jember, terdampak kekeringan.
Ketua PMI Kabupaten Jember, DR.H.Mohammad Thamrin, SE, MM, menegaskan, dampak kekeringan adalah persoalan kemanusiaan, dan tentu juga menjadi tanggung jawab PMI.
"PMI merupakan supporting system pemerintah. Maka, kami berusaha sebaik mungkin membantu mengatasi dampak kekeringan yang mulai terasa saat ini," kata M Thamrin.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember juga menerima laporan bahwa telah terjadi Bencana Kekeringan yang di alami masyarakat di dua kecamatan di Jember.
Kepala BPBD Widodo Julianto menerangkan, kecamatan pertama yaitu Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat dengan sebanyak 247 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Sedangkan yang kedua Desa Panduman Kec. Jelbuk dengan sebanyak 105 KK.
"BPBD Kabupaten Jember di dampingi oleh Muspika Serta dibantu Relawan melakukan Pemasangan 3 Tando Air, Mendistribusikan 125 Jurigen Wadah Air Bersih serta Mendistribusikan Air Bersih sebanyak 5000 Liter kepada masyarakat," ujar Widodo.
Menghadapi potensi kekeringan, masyarakat diharapkan melakukan penghematan air bersih, mulai menggunakan air secara bijak dan melaporkan kepada dinas terkait jika terjadi kekeringan. (Mok*)