
JOMBANG (Lenteratoday) – Ratusan warga Dusun Banjarkerep Desa Banjardowo Kecamatan/Kabupaten Jombang berebut gunungan alias tumpeng raksasa hasil bumi dan jajan pasar dalam acara sedekah desa setempat, Sabtu (26/8/2023).
Aksi saling dorong pun terjadi. Mereka kemudian saling adu kepintaran untuk memanjat gunungan yang berjumlah lima buah tersebut.
Beberapa warga bahkan terjepit karena berdesakan ketika berupaya merangsek untuk 'menjarah' hasil bumi dan jajan pasar yang disusun di gunungan.
Begitu mendapatkan hasil bumi dan jajan pasar serta peralatan dapur yang diincar, mereka langsung mundur membawa jarahannya. Demikian seterusnya.
Kegiatan berebut gunungan hasil bumi, jajan pasar dan aneka peralatan dapur tersebut merupakan wujud rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah, sekaligus memeriahkan peringatan HUT ke-78 RI.
Sejak pagi lima gunungan berisi hasil bumi, jajan pasar, aneka peralatan rumah tangga, kaus, serta amplop berisi uang sudah disiapkan oleh panitia.
Warga terus berdatangan semenjak pagi. Nah, lima gunungan tersebut kemudian diarak keliling desa. Begitu sampai di perempatan dusun, ratusan warga sudah menyambutnya.
Mereka kemudian berebut aneka hasil bumi itu. Meski harus berupaya keras dan dengan keringat bercucuran, namun semua diliputi dengan kegembiraan.
Dalam sekejap, lima gunungan tersebut ludes tak tersisa. Warga kemudian membawa pulang hasil rebutan tersebut. “Saya dapat sayuran, uang dalam amplop, serta kaus. Seru pokoknya,” kata Kholisatunisa (29) warga setempat.
Kepala Dusun Banjarkerep Muhammad Khozin mengungkapkan, sedekah bumi tersebut merupakan acara rutin setiap tahun. Yakni, sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah.
“Kebetulan tahun ini kita barengkan dengan peringatan HUT ke-78 RI, karena bulan tanggalnya memang berdekatan,” ujar Khozin.
Selain itu, Khozin berharap acara sedekah desa tersebut bisa semakin mempererat silaturahmi antarwarga dusun, sekaligus nguri-uri budaya dan kearifan lokal. Karena semuanya hadir dengan suka cita.
“Acara seperti ini sudah kami gelar sejak 2012, dan kami upayakan terus melestarikannya," tutup Khozin.(*)
Reporter: sutono/Editor: widyawati