
MALANG (Lenteratoday) - Usai Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meneken Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Jatim untuk merevitalisasi Alun-alun Merdeka. Hal tersebut telah mengundang reaksi pro dan kontra dari masyarakat sekitar. Pasalnya proyek revitalisasi ini, nantinya akan mencakup perubahan konsep visual dan penambahan fasilitas umum lainnya.
Dalam pantauan di lapangan, Sabtu (2/9/2023), banyak masyarakat nampak menghabiskan waktu akhir pekannya di Alun-alun Merdeka. Mereka umumnya memanfaatkan beberapa fasilitas yang disediakan, mulai dari area bermain, mobil perpustakaan keliling, hingga bangku-bangku yang dapat digunakan untuk bersantai.
Salah satu pengunjung dari Kecamatan Lowokwaru, Sutrisno (51) menyatakan dukungannya terhadap rencana revitalisasi alun-alun tersebut. "Ya, bagus. Berarti kan ada peningkatan nanti. Saya ke sini mulai dari saya kecil, jadi banyak sejarahnya. Kalau dibangun lagi, dibenahi kan pasti bisa punya perubahan yang bagus. Punya tampilan lebih segar," ungkap Sutrisno, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (2/9/2023).
Dalam konteks revitalisasi nantinya, penambahan penerangan jalan umum (PJU) dan dekorasi lain yang mendukung peningkatan penerangan, juga akan termasuk di dalamnya. Dalam hal ini, pengunjung lainnya yakni Adibah (20) juga menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, ia kerap mengunjungi Alun-alun Merdeka pada malam hari. Dan Merasa bahwa penerangan yang minim kerap digunakan beberapa oknum pengunjung untuk melakukn hal-hal yang melanggar norma aturan.
"Biasanya ke sini sama teman-teman pas malam. Jalan-jalan aja, healing istilahnya. Tapi juga kami pernah diganggu sama beberapa orang, mungkin gara-gara penerangannya kurang itu. Jadi kalau mau ditambah penerangan, menurut saya bagus dan pasti akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan kita sebagai pengunjung," ungkapnya.
Diketahui pada pemberitaan sebelumnya. Rencana revitalisasi Alun-alun Merdeka akan melibatkan 7 titik fokus pengerjaan. Selain penambahan perbaikan lampu dekorasi. Pengerjaan juga akan terfokus pada rehab air mancur, penambahan area plaza shaf yang selaras dengan Masjid Agung Jami di Jalan Merdeka Barat. Kemudian penambahan aksesoris dekorasi, perluasan area playground, penambahan area outdoord gym, serta rehab area skate park.
Berbeda dengan dua pengunjung sebelumnya. Pernyataan kurang setuju datang dari salah satu pengunjung asal Kabupaten Malang, yang enggan disebutkan namanya. "Sebenarnya ya bagus saja (rencana revitalisasi). Tapi kan ini salah satu ikon yang gak hanya buat Kota Malang saja tapi juga Malang Raya. Takutnya kan nanti merubah esensi sejarahnya. Tapi kalau untuk pencahayaannya ya, bagus," tuturnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Wali Kota Malang, Sutiaji, sebelumnya menyebut bahwa revitalisasi alun-alun yang berdiri sejak 1882 ini. Diharapkan mampu menghadirkan warna baru kepada masyarakat dengan menyempurnakan fasilitas yang telah ada sebelumnya.
"Harapannya masyarakat datang ke sini, itu semakin hari semakin memberikan warna baru lagi. Menyempurnakan yang sudah ada, tinggal mungkin kita benahi dan kita optimalkan. Seperti penambahan fasilitas untuk anak anak dan lain-lain," ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, saat ditemui awak media, Rabu (23/8/2023). (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi