19 April 2025

Get In Touch

Bikin Kompetisi ‘Berbagi Ilmu’ TikTok Siapkan Hadiah 700 Juta

Ilustrasi TikTok (Ekrut)
Ilustrasi TikTok (Ekrut)

TikTok mengumumkankehadiran kompetisi bagi para kreator di platform-nya. Lewatkompetisi yang diberi nama Berbagi Ilmu, platfrom berbagivideo itu menyediakan hadiah total hingga Rp 700 juta.

Sesuai namanya, kompetisi ini mengajak para kreatoruntuk berbagai pengetahuan di berbagai bidang, mulai dari pengetahuan umum,bahasa asing, kuliner, fitnes, fashion, teknologi, serta life hacks.

"Berbagi Ilmu merupakan salah satu komitmenkami menginspirasi belajar atau memperkaya diri dengan pengetahuan dapatdilakukan di mana saja dan kapan saja," tutur Head of Users and ContentOperations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra, dalam keterangan resmi yangditerima (Jumat, 5/6/2020).

Menurut Angga, di tengah pandemi Covid-19 inimasyarakat dianjurkan untuk di rumah saja.

"Kami berharap lewat video 15 hingga 60 detik,pengguna dapat berbagi pengetahuan dan informasi bermanfaat di TikTok,"tutur Angga.

Untuk diketahui, kompetisi ini akan berakhir pada 17Juni 2020. Sejak pertama diluncurkan, video dengan tagar Berbagi Ilmu telahmendapatkan lebih dari 1,1 miliar views.

Beberapa kreator konten yang sudah meramaikan tagarBerbagi Ilmu ini salah satunya adalah Irving Tan. Dia kerap berbagi informasiberbasis teknologi dengan lebih dari 2,2 juta likes.

Lalu ada Clarista Cahyani yang berbagi pengetahuantentang matematika melalui video penyelesaian dengan cara sederhana. Kontendari pelajar asal Jakarta ini sudah mendapat lebih dari 580 ribu likes.

Terakhir, ada Raymond Muaya yang berbagi tipsmemilih busana untuk kaum pria. Berkat turut serta dalam konten Berbagi Ilmu diTikTok, brandclothing buatan Raymond kini juga makin dikenal.

Diberitakansebelumnya, para pengguna TikTok menyampaikankomplain terkait unggahan tagar #BlackLivesMatter dan #GeorgeFloyd.

Para pengguna memandang segalaunggahan dengan tagar-tagar tersebut diberi tanda nol view pada jaringansosial dan platform video musik pendek asal China ini.

Mereka menuduh TikTok, yang diinduki oleh ByteDance Ltd.,menyensor komentar-komentar bernada dukungan untuk kaum kulit hitam selama aksiprotes yang meletus di seantero Amerika Serikat pascakematian seorang wargakulit hitam, George Floyd, di tangan pihak kepolisian Minneapolis.

Sejumlah pengguna TikTok mengubah gambar profil mereka menjadikepalan tangan hitam yang melambangkan kekuatan hitam, sementara mendesakpengguna lain untuk unfollow pengguna yang tidak mendukung protes atas langkahyang dipandang penyensoran tak adil ini.

Sejalan dengan itu manajemen TikTok langssung menyampaikanpermohonan maaf, sekaligus melakukan konfirmasi.

“Kami menerima dan meminta maaf kepada para pencipta dan komunitaskulit hitam kami yang merasa tidak aman, tidak didukung, ataupun merasaditekan,” tulis Vanessa Pappas, general manager TikTok AS dan Kudzi Chikumbu,direktur komunitas di TikTok, dalam sebuah unggahan.

“Dan kami tahu kami memiliki tugasyang harus dilakukan untuk mendapatkan kembali dan memperbaiki kepercayaanitu,” tambah mereka, seperti dilansir dari Bloomberg, (LenteraTodya,Selasa 2/6/2020).

Perusahaan mengatakan tidak menyensor segala unggahan sertamenyalahkan isu tampilan yang berasal dari kesalahan teknis yang memengaruhiberagam tagar. Pada kenyataannya, video dengan tagar #BlackLivesMatter telahmencetak lebih dari 2 miliar view, menurut TikTok (Ist-abh).

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.