21 April 2025

Get In Touch

Usung Tema Tradisional, 'Klampok Kasri Jaman Biyen' Kota Malang Sukses Tarik Pengunjung

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko (berkopyah) dalam pembukaan Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB) di Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Rabu (6/9/2023) sore. (Santi/Lenteratoday)
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko (berkopyah) dalam pembukaan Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB) di Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Rabu (6/9/2023) sore. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Gelaran tahunan Klampok Kasri Jaman Biyen (KJB) tahun 2023, berhasil menarik antusiasme warga dan pengunjung. Hal tersebut diungkap oleh Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, yang berkesempatan membuka acara tersebut dan melihat begitu banyak antusiasme dari masyarakat yang datang.

"Alhamdulillah saya berkesempatan mengikuti KJB mulai dari yang pertama, dan yang kedua ini terlihat antusias dari warga yang ada di Klampok Kasri. Khususnya di Kelurahan Gadingkasri ini sangat tinggi," ujar Wawali Kota Malang, usai secara simbolis meresmikan pembukaan acara tersebut, Rabu (6/9/2023) sore.

Dalam kesempatannya, pria yang akrab dengan sapaan Bung Edi, ini juga menyoroti peningkatan signifikan dalam kualitas pelaksanaan acara, serta kualitas peserta yang terlibat. Menurutnya, di tahun pelaksanaan kedua ini, salah satu aspek positif yang terlihat yakni, keikutsertaan salah satu perguruan tinggi di Kota Malang, yang turut berkontribusi dalam kegiatan tersebut.

"Semoga ini menjadi awal yang baik meskipun sudah acara yang diselenggarakan kedua kali. Saya lihat juga ada progres yang positif dan ada yang bisa diangkat terutama dari seni budaya, sekaligus produk UMKM yang memang mampu juga mengangkat perekonomian masyarakat di wilayah ini," tegasnya.

Sementara itu, Ketua RW 02 Klampok Kasri, Kelurahan Gadingkasri, Wahyudi, mengungkapkan bahwa persiapan acara ini telah berlangsung selama 2-3 bulan. Pihaknya juga mengapresiasi seluruh warga masyarakat yang terlibat dalam kesuksesan gelaran ini.

Lebih lanjut, Wahyudi menyebut terdapat sekitar 120 stan yang berpartisipasi dalam acara ini. Dalam konteks tersebut, pihaknya berharap melalui KJB ini, UMKM di wilayahnya dapat pulih setelah mengalami dampak pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu.

"Ada 60 stan dan setengahnya dari pihak luar. Yang dijual itu ada makanan jadul dan jajanan kekinian. Harapan kami melalui kegiatan ini bisa mengangkat UMKM yang ada di RW 02. Karena sudah dua tahun terbelenggu pandemi Covid-19. Di sini kami bersama teman teman ingin mengangkat kembali semangat warga untuk memulai usaha," ungkap Wahyudi.

Terpisah, salah penjual di stan KJB, Indriana Ratnawati, merasa bersyukur karena acara ini menurutnya mampu memberikan peluang untuk meningkatkan penghasilannya. Dalam stan dagangannya ini, Ratna menawarkan berbagai jajanan tradisional yang disambut hangat oleh pengunjung. "Hari ini saya jualan aneka jajanan jadul, ada tahu petis, rambut nenek. Sebenarnya ada lagi satu, kerupuk pasir tapi tadi sudah habis. Per porsi saya jual 6 ribu. Kalau tahu petisnya ini 10.000 dapat 5-6 biji," ujarnya.

Dalam pantauan di lapangan, KJB tahun 2023 ini nampak dipadati oleh pengunjung, baik yang beradal dari Kelurahan Gadingkasri maupun warga luar wilayah tersebut. Salah satu pengunjung, Tulus Nur Yulia, menjelaskan bahwa acara seperti KJB memberikan hiburan yang berarti bagi masyarakat. Tulus juga mengaku memanfaatkan momentum ini, untuk berburu jajanan tradisional seperti onde-onde, hingga jajanan kuno lainnya.

"Kita di sini cari hiburan dan kebetulan ini temanya tradisional. Memang masyarakat yang ada di sini antusias kalau ada acara seperti ini. Saya memang berniat cari-cari jajanan tradisional. Sekarang ini sudah beli onde-onde, jemblem, lupis. Saya datang ke sini sama saudara, anak-anak juga," ungkap Tulus.(*)

Reporter: Santi Wahyu| Editor: Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.