21 April 2025

Get In Touch

DPRD Sesalkan Adanya Kasus Mafia Buku di Perguruan Tinggi

Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita
Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita

PALANGKA RAYA (Lenteratoday) - Belakangan ini beredar informasi dugaan adanya mafia buku yang menyeret nama salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Palangka Raya. Terkait permasalahan ini, Wakil Ketua I Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Ruselita, menekankan bahwa salah satu fungsi Perguruan Tinggi (PT) adalah menanamkan moral dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa yang akan datang.

"Jika informasi ini benar, tentu sangat disayangkan, karena jika pihak PT jadi mafia buku, ini akan merusak moral generasi muda," papar Ruselita, Jumat (8/9/2023).

Padahal menurutnya, dunia pendidikan merupakan jembatan untuk mencerdaskan generasi bangsa. Karena itu Perguruan Tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa.

Lebih lanjut Ruselita menuturkan, jangan sampai terjadi krisis moral dalam diri pelajar, termasuk mahasiswa PT akibat adanya praktik mafia buku. Perguruan Tinggi yang mencakup tenaga pendidik, hendaknya bisa menjadi teladan bagi para mahasiswa, sehingga terwujud perilaku moral dan karakter yang baik.

"Tidak hanya mahasiswa saja yang dituntut untuk memiliki moral yang baik, namun tenaga pendidik juga harus memiliki moral yang bisa diteladani," jelasnya.

Sementara itu, terkait permasalahan ini, Rektor Universitas Palangka Raya (UPR), Salampak Dohong, menegaskan akan menelusuri dan mengusut hal tersebut.

Ia menerangkan permasalahan mafia buku sedang diproses oleh bidang SPI dan yang bersangkutan sudah dipanggil. Praktik ini akan diselesaikan karena bisa menghambat kemajuan dan merusak citra UPR.

Dohong menambahkan, mafia buku merupakan praktik lama yang dilakukan oleh beberapa oknum tenaga pendidik, yang seharusnya tidak ada lagi di masa sekarang ini. "Zaman sekarang sudah menggunakan internet, hanya tinggal mengembangkan kreativitas mahasiswa, bahkan buku secara fisik sudah tidak terlalu diperlukan," pungkasnya. (*)

Reporter : Novita | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.