21 April 2025

Get In Touch

Gempa Maroko: Warga Bahu-membahu Selamatkan Tetangga yang Tertimpa Puing

Sebuah kendaraan rusak terkena reruntuhan bangunan di kota sejarah Marrakech akibat gempa dahsyat di Maroko, Sabtu (9/9/2023). Gempa berkekuatan 7,2 skala richter melanda pegunungan Atlas pada Jumat malam dan hingga saat ini tercatat 632 orang tewas dan 32
Sebuah kendaraan rusak terkena reruntuhan bangunan di kota sejarah Marrakech akibat gempa dahsyat di Maroko, Sabtu (9/9/2023). Gempa berkekuatan 7,2 skala richter melanda pegunungan Atlas pada Jumat malam dan hingga saat ini tercatat 632 orang tewas dan 32

SURABAYA (Lenteratoday) -Kementerian Dalam Negeri Maroko mengumumkan, gempa bumi magnitudo 6,8 yang melanda negara ini menewaskan hampir 300 orang.

Gempa terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam pukul 23.11 waktu setempat atau Sabtu (9/9/2023) pukul 05.11 WIB.

Dilansir dari BBC, Sabtu (9/9/2023), pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, sekitar 71 kilometer barat daya Kota Marrakesh. Tepatnya, pada kedalaman 18,5 kilometer.

Sekitar 19 menit sejak bencana berkekuatan besar ini mengguncang, gempa susulan kembali menerjang dengan magnitudo 4,9.

Hampir 300 orang tewas akibat bangunan rusak

Berdasarkan laporan sementara Kementerian Dalam Negeri, ratusan orang tewas di Marrakesh dan beberapa daerah di sekitarnya.

"Menurut laporan sementara, gempa tersebut menewaskan 296 orang," terang Kementerian.

Korban tersebar di beberapa daerah, termasuk Kotamadya al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.

Selain korban tewas, sejumlah 153 orang dilaporkan terluka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Tim penyelamat juga dilaporkan mengalami kesulitan untuk mencapai daerah yang terkena dampak paling parah akibat jalan-jalan yang rusak.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, beberapa video di media sosial X  menunjukkan kondisi bangunan rusak dan jalan yang dipenuhi puing-puing.

Orang-orang juga tampak melarikan diri karena khawatir, menembus jalanan penuh reruntuhan dan berdebu.

Kesaksian korban gempa

Warga desa Pegunungan Asni yang dekat dengan pusat gempa, Montasir Itri mengatakan, sebagian besar rumah di kawasannya rusak.

"Tetangga kami berada di bawah puing dan orang-orang bahu-membahu untuk menyelamatkan mereka dengan menggunakan sarana yang tersedia di desa," katanya, mengutip Kompas.

Warga Marrakesh, kota tua dan terbesar yang turut terdampak menggambarkan, gempa menyebabkan getaran hebat dan bangunan bergerak.

"Orang-orang kaget dan panik. Anak-anak menangis dan orang tua putus asa," ungkap pria yang bernama Abdelhak El Amrani tersebut.

Dia melanjutkan, sesaat setelah gempa bumi, listrik dan saluran telepon juga mati selama sepeluh menit.

Kesaksian lain turut diberikan warga Marrakesh lain, Houda Hafsi, yang mengaku merasakan berbagai barang berjatuhan dari atap.

"Lampu gantung jatuh dari langit-langit dan saya berlari keluar. Saya masih dalam perjalanan bersama anak-anak saya dan kami takut," kata Houda Hafsi.

Di sisi lain, warga Marrakesh lain, Brahim Himmi mengatakan, dia melihat ambulans keluar masuk dari kota tua ini. Ambulans juga berlalu-lalang mencoba melintasi bangunan rusak untuk membawa banyak korban gempa bumi.

Akibat gempa dangkal pada malam hari ini, penduduk setempat memutuskan untuk tinggal di luar rumah, berjaga-jaga jika terjadi gempa susulan.

Bukan hanya bangunan biasa, bangunan bersejarah di kota besar terdekat dengan pusat gempa, Marrakesh, pun tampak runtuh.

Dilansir dari CNN, Sabtu (9/9/2023), gempa bumi telah merusak sebagian besar tembok bersejarah Marrakesh.

Tembok tersebut merupakan serangkaian benteng pertahanan yang melingkupi distrik bersejarah, Medina.

Dibangun pada awal abad ke-12, bangunan bersejarah ini telah diakui sebagai warisan dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO)*

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.