
MALANG (Lenteratoday) - Momen perayaan HUT ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) masih terus digelorakan di Kota Malang meskipun sudah memasuki bulan September. Terbukti, dengan digelarnya acara bertajuk Pijar Api Tujuh Belas Arek Ngalam (Pitulasan) pada Sabtu (16/9/2023) malam. Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa event spektakuler ini memancarkan semangat kreativitas dan kemerdekaan di Kota Malang.
Sutiaji juga menyebut, event yang berlangsung meriah dan berhasil menarik antusiasme masyarakat ini, merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) dan potensi ekonomi kreatif yang melimpah di kota Malang.
"Banyak yang bertanya kenapa Kota Malang ini seakan tiada henti menyelenggarakan event. Karena sejatinya adalah Kota Malang ini tidak punya sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan menjadi destinasi wisata. Maka di sini bagaimana cara kita untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. Dengan terus mengasah dan melakukan inovasi serta improvisasi pada potensi yang ada, baik SDM, ekraf, maupun kesenian budayanya," ujar Sutiaji, dalam sambutannya pada acara tersebut, Sabtu (16/9/2023).
Pria berkacamata ini, juga menyampaikan agar event-event seperti ini dapat diselenggarakan secara rutin. Pihaknya berharap, dengan semangat kreativitas dalam setiap gelaran yang dilakukan, nantinya mampu mendorong perekonomian bagi masyarakat Kota Malang.
Sutiaji kemudian menyampaikan salah satu contoh dampak positif yang timbul akibat diselenggarakannya event di Kota Malang. Menurutnya, okupansi perhotelan dan restoran di Kota Malang juga terus bertumbuh, seiring dengan kehadiran pengunjung dari luar kota untuk menyaksikan event-event besar yang diselenggarakan di wilayahnya ini.
"Pendapatan (retribusi) parkir juga semakin surplus di atas 100 persen. Bahkan, pendapatan dari pajak resto juga surplus Rp 6 miliar dari target awal kita. Semangat seperti inilah yang harus digelorakan. Saya yakin, di 2023 ini, pertumbuhan perekonomian kita bisa menyentuh angka 7 persen, dari tahun 2022 yang sudah di angka 6,32 persen," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, juga turut menambahkan terkait makna dari event yang digelar di Simpang Balapan, Jalan Besar Ijen ini. Menurutnya, event Pitulasan ini merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam mewujudkan visi-misi ke dua, yaitu menciptakan kota yang produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, berkelanjutan, dan keterpaduan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Pitulasan di dalamnya juga menggelar berbagai lomba, termasuk lomba mural, fesyen kebaya kasual, dan pameran lukisan. Selain itu, menurut Baihaqi, acara ini juga mendukung perekonomian lokal dengan mengikutsertakan 35 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari seluruh wilayah Kota Malang.
"Pitulasan bukan hanya sekadar event, tetapi juga simbol semangat kreativitas, kepahlawanan, dan kemerdekaan yang terus berkobar di Kota Malang. Dengan kolaborasi antara Pemerintah Kota, pelaku ekonomi kreatif, dan masyarakat, Kota Malang terus menunjukkan bahwa sumber daya terbesarnya adalah SDM yang kreatif dan berdaya saing," tegasnya.
Sebagai informasi, rangkaian kegiatan pada event Pitulasan telah dimulai sejak Sabtu (16/9/2023) siang hingga pukul 21.30 WIB yang ditutup dengan pertunjukan pesta kembang api. Antusiasme masyarakat juga turut memeriahkan acara tersebut dengan memadati kawasan Simpang Balapan.
Reporter: Santi Wahyu|Editor:Widyawati