21 April 2025

Get In Touch

Diikuti 3.000 UKM dan UMKM, JSEF Bakal Digelar di 16 Kabupaten/kota

Panitia JSEF 2023 saat menggelar press conference pelaksanaan JSEF di Hedon Estate,, Surabaya, Jumat (22/9/2023).
Panitia JSEF 2023 saat menggelar press conference pelaksanaan JSEF di Hedon Estate,, Surabaya, Jumat (22/9/2023).

SURABAYA (Lenteratoday) - Memeriahkan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menggelar Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) 2023. Acara dilakukan serentak di 16 kabupaten dan kota di Jawa Timur yang melibatkan total 3.000 pelaku UKM maupun UMKM pada 20-22 Oktober 2023 mendatang.

Pelaksanaan di 16 kabupetan /kota itu antara lain di di Kabupaten Madiun, Ponorogo, Bojonegoro, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Pamekasan, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Tulungagung, Kota Batu, dan Surabaya

Para peserta juga sudah melewati proses kurasi produk untuk mengukur kualitas. Ada produk fashion, kriya, makanan, minuman, dan sub sektor ekonomi kreatif lainnya. Bahkan produk unggulan SMA/SMK.

Ketua Panitia JSEF 2023, Awi Setiawan, mengungkapkan perhelatan ini menjadi momentum kebangkitan pelaku usaha kecil dan menengah. Sebab, akan ada business matching sebagai peluang pasar ekspor. Antara lain bersama China Trade Fair.

"Kami ingin mewadahi UMKM Jatim supaya naik kelas," kata Awi saat acara press conference di Hedon Estate, Surabaya, Jumat (22/9/2023).

"Acara ini mengusung konsep menarik. Ada Program One Day with OPD. Ada juga nuansa religi Bersarung Fashion Week bertepatan momentum Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023. Beragam kompetisi, talk show dan hiburan turut mewarnai dan ratusan stand UMKM menjadi poin utama dalam pameran, "urai Awi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengarah JSEF Heru Satrio menyampaikan, latar belakang kehadiran pameran. JSEF menjadi 'pengganti' pameran ikonik Jatim Fair. Di mana Perayaan HUT Pemprov Jatim yang identik dengan Jatim Fair harus dikubur dalam-dalam karena faktor tertentu.

"Jatim Fair 2023 tidak ada. Kegalauan kami juga ketika ada event-event lain sebagai wujud pengganti Jatim Fair muncul. Apakah Jatim punya mereka, sehingga akhirnya kami berembug melahirkan JSEF dengan dasar bahwa HUT Jatim harus bisa dirasakan semua lapisan," kata Heru.

Panitia juga menggratiskan stand bagi UMKM dalam JSEF. Artinya 3.000 pelaku UMKM maupun UKM mendapat angin segar bebas biaya sewa. Acara ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemprov Jatim.

"JSEF adalah kolaborasi yang sangat cantik dan positif dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jatim, BUMN, BUMD. Inilah kontribusi riil OPD Jatim," ujarnya.

Berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS), terdapat 9,87 UMKM di Jatim. Jumlah itu hampir 25 persen dari total jumlah masyarakat Jatim. Menurut Awi, mereka membutuhkan pendampingan dan pembinaan serta inovasi dari sisi pemasaran.

Maka dari itu, pihaknya juga akan mendirikan Gubuk UMKM Bersatu Jawa Timur atau GUB Jatim sebagai wadah UMKM Jatim dalam sebuah platform digital sebagai kelanjutan JSEF.

GUB Jatim diharapkan menjadi ekosistem dan ruang inkubasi pemberdayaan UMKM. Ada pendampingan dan pembinaan agar UMKM mampu naik kelas. Mulai pendampingan dalam pengurusan PIRT, Sertifikasi Merk dan Halal juga pengurusan BPOM hingga proses business matching

GUB Jatim akan bergandengan tangan bersama dengan off taker, konsulat dan jaringan pasar ekspor. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.