
MALANG (Lenteratoday) - Masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2018-2023, Sutiaji-Sofyan Edi, menimbulkan beragam tanggapan dari warga dan analisis dari pakar politik. Sabtu (23/9/2023) ini, merupakan hari terakhir masa jabatan dari pasangan yang akrab dengan sebutan SAE tersebut, sebelum dilantiknya Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, pada Minggu (24/9/2023) besok.
Salah satu warga Sumpil, Kecamatan Blimbing, Dian, menyambut positif kepemimpinan Wali Kota Sutiaji. Menurutnya, Kota Malang telah mengalami banyak kemajuan, khususnya dalam sektor hiburan. Ia merasa senang dengan keberadaan kafe dan terutama Kayutangan Heritage yang menjadi daya tarik kota ini.
Namun, Dian juga memberikan saran agar masalah lalu lintas yang sering menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan kota, perlu segera diperbaiki. "Masih sering macet, ya. Di Simpang Jalan Ahmad Yani, kemudian di pertigaan Dinoyo itu kan kalau macet sampai kadang bikin capek. Ya mungkin bisa ditata lebih baik lagi untuk ke depannya," ungkap Dian, saat ditemui awak media, di Alun-alun Merdeka Kota Malang, Sabtu (23/9/2023).
Di sisi lain, Nur Hayati, warga Lowokwaru, turut mengapresiasi atas kepemimpinan Wali Kota. Ia mengungkapkan bahwa banyak acara telah diadakan untuk warga. Selain itu menurutnya, dalam masa kepemimpinan Sutiaji, juga telah memudahkan proses kepengurusan administrasi, seperti pembuatan KTP dan dokumen lainnya.
"Sekarang kan sudah ada Mal Pelayanan Publik (MPP) di Ramayana sana. Nah, itu kalau menurut saya juga sangat membantu sekali. Sat set (cepat, red) ngurusnya," tegas Nur.
Terpisah, seorang warga Kecamatan Klojen, Dodik, menyampaikan keluh kesahnya atas penanganan banjir di Kota Malang, yang menurutnya masih belum maksimal. Menurutnya, hampir setiap musim hujan tiba, wilayahnya yang berada di Jalan Galunggung selalu terdampak banjir. "Kadang ya (tingkat genangan air) se mata kaki, kadang se betis. Mungkin yang bisa dengan pengerukan sungai-sungai itu. Terus pembenahan drainase. Soalnya kalau hujan deras mesti di sini banjir," ungkap Dodik.
Ditemui dalam kesempatan berbeda. Menyikapi akhir masa kepemimpinan SAE ini, Pakar Politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Zen Amirudin S.Sos M.M, juga memberikan analisisnya. Menurutnya, salah satu keberhasilan Wali Kota Sutiaji adalah pengembangan sektor wisata, yang telah mengubah sejumlah wilayah menjadi destinasi wisata yang menarik.
"Ambil contoh saja di Kayutangan. Tapi sekali lagi untuk itu harus kita apresiasi secara positif sebagai wujud atau apresiasi atas pengembangan sektor wisata," paparnya.
Dalam hal ini, Zen juga menyoroti pentingnya pemaksimalan sektor pendidikan dan transportasi publik yang mudah dijangkau. Serta perluasan kesadaran akan kebudayaan masyarakat sebagai nilai tambah bagi Kota Malang.
"Mau tidak mau, dengan sekian banyak pendidikan tinggi di Kota Malang ini menjadi aset sebenarnya. Menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan dalam sektor yang lain. Misalnya nanti dibuat bis kampus atau apa, yang jelas transportasi publik yang itu mudah dijangkau. Tetapi apakah mungkin? Ya menurut saya harus mungkin, maka sektor transportasi juga harus menjadi perhatian pimpinan berikutnya," urai Zen.
Namun, Zen juga mengingatkan bahwa masih ada berbagai tantangan yang perlu diperhatikan oleh pemimpin berikutnya. Dalam kesimpulannya, ia mengatakan bahwa kepemimpinan Wali Kota Malang masih terfokus pada beberapa bidang tertentu, sementara masih ada permasalahan lain yang harus ditingkatkan di masa yang akan datang. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi