21 April 2025

Get In Touch

DPRD Kota Malang Dorong Inklusifitas Penyandang Disabilitas, Ketua Difabel: Sebagian Masih Kurang Ramah

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, dalam gelaran Difable's Movement 2023, Senin (25/9/2023). (Santi/Lenteratoday)
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, dalam gelaran Difable's Movement 2023, Senin (25/9/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) -DPRD Kota Malang mendorong komitmen untuk meningkatkan inklusifitas difabel di kota Malang. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, pada acara audiensi bertajuk "Difable's Movement" bersama kurang lebih 350 penyandang difabel.

Inklusifitas merupakan tantangan besar yang masih dihadapi oleh penyandang difabel di Kota Malang. Oleh karena itu, selama dua tahun terakhir pihak dewan mengupayakan adanya perekrutan penyandang difabel di berbagai dinas pemerintahan.

"Sebenarnya mulai 2 tahun yang lalu sudah minta dinas-dinas bisa merekrut mereka (penyandang difabel) tapi agaknya memang kesulitan. Tapi, tetap akan kami coba dan upayakan minimal ada perekrutan untuk honorer. Karena kan CPNS sudah ada perekrutan untuk difabel, minimal ada 2-3 honorer untuk difabel di tiap dinas," ujar Made, ditemui usai acara tersebut, Senin (25/9/2023).

Selain itu, Made juga mengungkapkan bahwa DPRD Kota Malang, telah mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tematik dengan penyandang difabel. Di mana dalam musrenbang tersebut, menurutnya sebanyak 40 persen usulan yang masih belum terakomodasi, maka akan dimaksimalkan untuk meningkatkan fasilitas umum yang ramah terhadap difabel.

Terpisah, Ketua Difabel Creatif Community (DC2), Sutarno, mengungkapkan harapannya mewakili penyandang difabel dalam audiensi tersebut. Pihaknya berharap agar ada kebijakan serta pelayanan publik yang lebih mendukung penyandang difabel di Kota Malang.

"Setelah kita amati, dari beberapa pembangunan di Kota Malang itu terutama di Ruang Terbuka Hijau (RTH), ataupun tempat bermain seperti di taman-taman kota masih ada beberapa bagian yang kurang ramah difabel, tidak ada akses untuk penyandang disabilitas. Misalnya seperti kursi roda, troli, itu masih belum ada," jelas Sutarno.

Pihaknya juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana aksesibilitas dapat ditingkatkan, seperti dengan menyediakan running teks atau petunjuk dengan teks untuk penyandang difabel tuna rungu.

"Di sini kami juga mengundang dari Polresta Malang Kota. Di mana di sana ada pegawai Polresta dari teman-teman difabel. Nah harapan kami, dari DPRD bisa memberikan kebijakan agar instansi lain juga bisa merekrut teman teman difabel ini," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.