21 April 2025

Get In Touch

Jembatan Pelor Retak, Dinas PUPR Kota Malang Mulai Lakukan Perbaikan

(Foto kanan) Kondisi retaknya jembatan Pelor, Kamis (28/9/2023). Foto kiri tampak jembatan Pelor mulai dilakukan perbaikan, Jumat (29/9/2023). (ist,Santi/Lenteratoday)
(Foto kanan) Kondisi retaknya jembatan Pelor, Kamis (28/9/2023). Foto kiri tampak jembatan Pelor mulai dilakukan perbaikan, Jumat (29/9/2023). (ist,Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Keresahan warga sekitar Jembatan Pelor, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, semakin meningkat seiring munculnya keretakan di salah satu sisi jembatan. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai melakukan perbaikan pada pada Jumat (29/9/2023).

Dalam pantauan Lenteratoday,jembatan yang menghubungkan 2 kelurahan yakni Samaan dan Oro-oro Dowo ini memang mengalami keretakan. Keretakan terjadi pada sisi jembatan yang berada di wilayah RT 4 RW 6, Kelurahan Oro Oro Dowo. Retakan tersebut memiliki tinggi sekitar 60 sentimeter dengan lebar 20 centimeter. Tak hanya itu, jalanan beraspal di jembatan juga mengalami retakan dengan lebar 30 centimeter dan panjang 200 centimeter.

"Retaknya sudah lama, baru-baru ini dibenerinnya. Selama tinggal di sini, karena dekat jembatan, biasanya terganggu karena banyak yang lewat. Tapi karena sekarang sudah ditutup jadi ya nggak terganggu. Khawatir kalau tidak segera dibenerin bisa kena warga yang rumahnya di bawah. Kan bahaya kalau terus-terusan," ujar salah satu warga Kelurahan Oro-oro Dowo, Samnun (73), saat dikonfirmasi di lokasi, Jumat (29/9/2023).

Khawatir akan potensi bahaya bagi rumah-rumah di bawah jembatan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Julhardjanto, menjelaskan bahwa tim telah melakukan survei pada Kamis (28/9/2023) malam sebelumnya. Saat ini, pihaknya mengaku tengah memulai perbaikan pengerjaan.

"Hari ini, kami akan menambahkan plat pada bagian yang putus dan melaksanakan pengecoran ulang di sana," ujar Dandung, kepada awak media pada Jumat (29/9/2023).

Dandung menambahkan, dari hasil survei tim DPUPRPKP, diketahui bahwa terdapat besi pijakan pada konstruksi jembatan yang terputus. Oleh karena itu, pihaknya memperkirakan bahwa proses penutupan guna pengerjaan jembatan akan berlangsung selama 7 hari ke depan.

Lebih lanjut, Dandung juga menyebut adanya masalah pada pondasi di bawah jembatan yang ditumbuhi oleh tanaman liar, dengan lebar sekitar 200 sentimeter dan tinggi 100 sentimeter. Pondasi pertemuan antara rangka baja dan beton, sambungnya, juga mengalami keretakan selebar 200 sentimeter, sementara besi cor pada ujung pondasi juga telah terlihat mengalami kerusakan fisik dengan lebar 20 sentimeter dan tinggi 30 sentimeter.

Meskipun Jembatan Pelor telah mengalami perbaikan pada tahun 2022 lalu, Dandung menyatakan bahwa perbaikan tersebut hanya melibatkan penambahan akses pejalan kaki. Sementara menurutnya, penguatan pondasi belum dilakukan, namun pihaknya mengaku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari keretakan ini.

“Akan kami lihat dulu, kami belum bisa memastikan sebelum melakukan pembongkaran. Jadi pada posisi yang retak itu, nanti kami bongkar dan kami analisa apa penyebabnya,” tegas Dandung.

Reporter: Santi Wahyu|Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.