
KEDIRI (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Kediri bersama Bulog Kediri dan Bank Indonesia kembali menggelar operasi pasar dengan menggelontor 24 ton beras atau 4.800 kantong kemasan 5 kg. Operasi pasar kali diadakan selama 3 hari, 4-6 Oktober 2023, di 3 kecamatan dengan harga jual Rp 52.000 per kantong.
Kabag Perekonomian Pemkot Kediri, Tetuko Erwin Sukarno, mengatakan operasi pasar ini sekaligus untuk mengendalikan inflasi daerah di Kota Kediri pasca kenaikan harga beras. Seperti diketahui sejak awal Agustus 2023 hingga saat ini harga beras terus merangkak naik.
"Operasi pasar in sebagai upaya dalam menstabilisasi harga dan pasokan beras. Kali ini, operasi pasar menyediakan 8 ton atau 1.600 kantong beras kemasan 5 kg," jelas Tetuko Erwin Sukarno yang turut membantu pada operasi pasar beras di Lapangan Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Rabu (4/10/2023).
Selanjutnya pada Kamis (5/10/2023) operasi beras diadakan di Kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren. Selanjutnya pada, Jumat (6/10/2023) di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto. "Pada kedua Kelurahan ini kita juga menyediakan kuota yang sama, masing-masing 8 ton beras,"jelasnya.
Meski tujuan utama Pemkot Kediri menggelar operasi pasar untuk memastikan pasokan beras di masyarakat, tapi Erwin berharap dengan operasi pasar ini dapat sedikit menekan harga beras yang terus naik.
Erwin juga mengatakan, bahwa pihaknya memberikan batasan pada pembelian beras pada operasi pasar ini, dimana beras hanya dapat dibeli oleh warga berKTP Kota Kediri dengan maksimal pembelian 2 kantong per orang. "Pembatasan ini kami lakukan agar beras murah ini bisa dibeli warga secara merata,"tegasnya.
Saat ditanya kelanjutan dari operasi pasar beras ini, Erwin mengatakan Pemkot Kediri akan melakukan evaluasi setelah operasi pasar pada minggu ini dan menentukan apakah perlu diadakan operasi pasar lebih lanjut atau tidak.
"Sementara operasi pasar kita lakukan minggu ini dan akan kita evaluasi terlebih dulu. Jika memang selama 3 hari operasi pasar ini, animo masyarakat masih tinggi, bisa saja operasi pasar kita lakukan kembali,"ungkapnya.
Sementara itu, Markayah salah satu warga Kelurahan Balowerti RT 08 RW 03 yang ikut membeli beras pada operasi pasar ini mengaku operasi pasar beras sangat membantu disaat harga beras yang terus marangkak naik.
"Alhamdulillah saya dan warga Balowerti yang lain sangat antusias dan berterima kasih dengan penjualan beras murah ini. Biasanya saya beli beras Rp. 12.000 per kgl, selisihnya lumayan, jadi bisa untuk beli keperluan lain,"jelasnya.
Markayah berharap ke depan Pemkot Kediri bisa terus membantu masyarakat melalui operasi pasar dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. "Semoga operasi pasar ini ke depan terus dilaksanakan. Kalau bisa, tidak hanya beras yang ada di operasi pasar, tapi juga komoditas lain,"pintanya.(*)
Reporter: Gatot Sunarko/Diskominfo | Editor : Lutfiyu Handi