
GoogleMaps akan memberitahukan kepada penggunanya mengenai tingkat kepadatankereta seperti commuter line dan angkutan umum seperti bussecara real time.
Googlemeluncurkan fitur baru di aplikasi Google Maps ini sebagai upaya mendukung masyarakat untuk beraktivitas ditengah masih mewabahnya virus corona.
Fiturtersebut dapat diperoleh para pengguna setelah melakukan pembaruan padaaplikasi Google Maps, baik melalui Play Store maupun App Store mulai hari ini.
Hanyasaja belum semua pengguna du seluruh dunia dapat menggunakan aplikasi ini. Demikianmenguti dari Phonearena, Selasa (9/6/2020).
Sejauhini, aplikasi tersebut baru dapat digunakan di Argentina, Prancis, India,Belanda, Amerika Serikat dan Inggris. Sementara itu pembaruan di negara-negaralain akan secara bertahap dilakukan oleh Google.
Selainitu, Google Maps juga akan memberitahukan informasi jadwal perjalanan keretaatau bus, apabila secara tiba-tiba diberlakukan pembatasan.
Dalammengumpulkan data dan informasi tersebut, Google memanfaatkan metode crowdsourced, yaknimemanfaatkan masukan informasi dari para pengguna yang sedang berada di stasiunkereta api atau halte bus.
Nantinyapara pengguna dapat saling memberitahukan mengenai tingkat kepadatan ditiap-tiap lokasi angkutan umum.
Aplikasiini dinilai sejumlah pihak sangat penting di tengah masih berlakunyakebijakan physical distancing akibat adanya wabah viruscorona.
GoogleMaps adalahlayanan pemetaan web yangdikembangkan oleh Google. Layanan ini memberikan citra satelit, peta jalan,panorama 360°, kondisi lalu lintas, dan perencanaan rute untuk bepergian denganberjalan kaki, mobil, sepeda (versi beta), atau angkutan umum.
Google Maps untuk seluler dirilispada bulan September 2008. Pada Agustus 2013, Google Maps bertekad untukmenjadi aplikasi yang paling populer di dunia untuk ponselcerdas, dengan lebih dari54 persen dari pemilik ponsel cerdas di seluruh dunia menggunakannya setidaknyasekali (Ist-abh)