21 April 2025

Get In Touch

Tingkatkan Perlindungan Perempuan & Anak, Pemkot Kukuhkan PUSPA Srikandi Surabaya serta Aplikasi SIAP PPAK

Prosesi pengukuhan PUSPA Srikandi Surabaya oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)
Prosesi pengukuhan PUSPA Srikandi Surabaya oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday) - Dalam rangka meningkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan pada Perempuan dan Anak di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) membentuk dan mengukuhkan Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) "Srikandi" Kota Surabaya, Kamis (5/10/2023) di Lobby Lantai 2 Balai Kota Surabaya.

Forum PUSPA Srikandi merupakan forum yang berisi masyarakat dengan kepedulian dan komitmen terhadap isu-isu perempuan dan anak di Kota Surabaya. Peran anggota Forum PUSPA Srikandi adalah memberikan dukungan melalui penyebaran informasi, dan ikut melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung program pemerintah dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak. Kegiatan tersebut di antaranya adalah mendukung pelaksanaan program three end, yaitu akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan.

Wali Kota Surabaya mengungkapkan, kegiatan ini sejalan dengan perintah dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak Republik Indonesia, yang salah satu tugasnya adalah menciptakan kesejahteraan dan perlindungan kepada perempuan dan anak.

Eri melanjutkan, dalam SK Wali Kota tentang PUSPA Srikandi Surabaya, Pemkot Surabaya tidak sendiri dalam menjalankan upaya ini. Melainkan melibatkan Perguruan Tinggi, perusahaan, KADIN, serta para ahli.

"Contoh seperti perusahaan, maka setiap perusahaan harus ada tempat untuk ibu menyusui anaknya. Ada tempat yang untuk wanita-wanita itu," ungkap Wali Kota Eri.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggandeng Kementerian Agama, yang salah satunya adalah untuk mencegah pernikahan dini. Maka Eri mengungkapkan, bahwa dalam sambutannya ia meminta kepada PUSPA Srikandi Surabaya untuk ikhlas menjalankan amanah. Karena ini merupakan upaya membantu warga Surabaya untuk menciptakan kesejahteraan, mengingat jumlah warga Surabaya yang banyak.

"Nggak mampu pemerintahnya sendiri, tapi dengan PUSPA Srikandi Surabaya ini kita bisa memberikan perlindungan kesejahteraan kepada perempuan dan anak," ungkap Eri.

Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan launching aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (SIAP PPAK), yang merupakan pelayanan DP3APPKB berbasis website, guna memberikan pelayanan perlindungan perempuan dan anak serta penguatan ketahanan keluarga bagi warga Surabaya. Sistem aplikasi ini terintegrasi dengan SSW Alfa, E Health dan Aplikasi Wargaku yang dapat diakses oleh seluruh warga kota Surabaya.

Kepala DP3APPKB Kota Surabaya Ida Widayati mengungkapkan, awalnya aplikasi tersebut dibuat hanya untuk mempermudah pihaknya dalam memberikan laporan. Namun melihat misi Wali Kota Eri untuk semakin mendekatkan pelayanan pada masyarakat, maka pihaknya juga ingin mempermudah layanan, khususnya adalah untuk korban-korban kekerasan. Menurutnya, korban kekerasan jarang ada yang langsung beranu untuk melapor dan dapat kembali baik seperti semula.

"Lah ini kita fasilitasi. Jadi mereka tidak harus face to face untuk lapor dan konsultasi, tapi bisa melalui aplikasi ini. Mereka bisa mendapatkan layanan yang lebih cepat dan lebih baik," ungkap Ida.

Ida juga menjelaskan bahwa konselor dalam aplikasi tersebut merupakan volunteer para psikolog, serta psikolog yang selama ini telah bekerjasama dengan DP3APPKB. Tim tersebutlah yang menjadi penanganan pertama untuk kasus-kasus yang seperti ini. Namun apabila korban memerlukan penanganan lanjut, pihak DP3APPKB akan mengarahkan untuk konsultasi dengan psikolog profesional.

"Kalau konselornya banyak timnya kita 25an, itu memang tim pegawainya DP3APPKB. Kalau yang volunteer ada 15," jelas Ida.

Kini, masyarakat sudah bisa menggunakan aplikasi tersebut 24 jam, dan telah tersedia petugas DP3APPKB yang selalu memonitor aplikasi tersebut.

Reporter : Jannatul Firdaus/ Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.