20 April 2025

Get In Touch

Tekan Tingkat Pengangguran Terbuka, Pemkot Malang Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas BKK

Jajaran Pejabat Disnaker PMPTSP Kota Malang bersama peserta Forum BKK Kota Malang dalam Bimtek Peningkatan Kapasitas BKK, Rabu (11/10/2023). (Santi/Lenteratoday)
Jajaran Pejabat Disnaker PMPTSP Kota Malang bersama peserta Forum BKK Kota Malang dalam Bimtek Peningkatan Kapasitas BKK, Rabu (11/10/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang resmi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bersama Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) setempat, Rabu (11/10/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas para pengurus BKK yang diharapkan menjadi langkah strategis dalam mengatasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang tinggi di kota ini.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Sugeng Prastowo, menjelaskan peran penting BKK dalam menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja.

"Mereka (BKK) ini membantu tugas kami. Jadi mulai dari menginformasikan lowongan kerja, melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas calon tenaga kerja, menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha. Sehingga baik lulusan dari SMA/sederajat maupun perguruan tinggi ini bisa siap menghadapi dunia usaha dalam memperoleh lowongan kerja," ujar Sugeng.

Sugeng menyebutkan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, menunjukkan bahwa pada Desember 2022, Kota Malang memiliki 452.836 angkatan kerja. Dari angka tersebut, lebih dari 34.000 orang yang tercatat sebagai pengangguran.

"Dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7,66 persen berada di atas Provinsi Jatim 5,49 persen dan nasional 5,86 persen. Oleh karena itu, satuan pendidikan dan LPK dalam BKK ini, sangatlah penting dilibatkan untuk menekan angka pengangguran," jelasnya.

Lebih lanjut, Sugeng menyampaikan bahwa peserta bimtek ini ditujukan kepada para guru yang terlibat dalam kepengurusan di BKK masing-masing sekolah. Tujuan utamanya, yakni untuk memastikan peran dan fungsi BKK dioptimalkan. Di mana hal ini, sambungnya, mencakup peningkatan hubungan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, serta peningkatan kesesuaian lulusan sekolah dengan kebutuhan pasar kerja.

Sementara itu, Ketua Forum BKK Kota Malang, Siti Kholifah, juga menggarisbawahi pentingnya melacak jejak alumni untuk mengatasi masalah tingkat pengangguran terbuka, terutama di kalangan lulusan SMK. Pasalnya, sejak aktif di tahun 2015 lalu, pihaknya menyebut bahwa melalui forum BKK, telah mencapai tingkat serapan alumni yang cukup tinggi.

"Serapan insyaallah hampir 80 persen sudah terserap alumni yang menjadi tenaga kerja, itu secara umum. Kalau secara keseluruhan dari forum BKK ini yang jelas sudah di atas 60 persen. Karena kegiatan kita ini menyeluruh ke semua sekolah-sekolah di Kota Malang. Tapi kami juga kadang bertanya-tanya kenapa kok lulusan SMK itu dikatakan banyak yang menjadi pengangguran," urai Kholifah.

Senada dengan Sugeng, Kholifah juga mengharap agar melalui Bimtek ini, pengurus BKK dapat memperoleh sertifikasi dan peningkatan kapasitas dari Disnaker. Sehingga mereka dapat lebih efektif dalam membantu lulusan sekolah mencari peluang pekerjaan.

"Karena BKK itu tidak semua sekolah (pengurus)nya itu-itu saja. Makanya setiap orang yang masuk dalam BKK itu harus pernah mengikuti bimtek untuk BKK, biar mereka mengerti BKK itu bagaimana, kan mereka gak bisa diam di sekolah terus, kita haruskan untuk ke luar mencari banyak peluang kerja untuk alumni kita," tegasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.