21 April 2025

Get In Touch

Kolaborasi Pemkot Kediri-BPJS Ketenagakerjaan: Daftarkan 9.300 Pekerja Risiko Tinggi, Iuran Ditanggung DBHCHT

Wali Kota Abu Bakar saat me-launching kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan pada 9.300 pekerja risiko tinggi.
Wali Kota Abu Bakar saat me-launching kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan pada 9.300 pekerja risiko tinggi.

KEDIRI (Lenteratoday)-Pemkot Kediri mengikutkan 9.300 pekerja risiko tinggi kecelakaan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Tenaga kerja tak perlu khawatir lagi sebab bila terjadi kecelakaan saat bekerja sudah terjamin dan iurannya pun telah ditanggung melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBJCHT).

"Iuran kepesertaan ribuan pekerja risiko tinggi ini ditanggung Pemkot Kediri melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBJCHT). Para penerima ini sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial  (DTKS) dan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.,” ujar Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, Jumat (13/10/2023).  

Mereka juga masuk dalam 9 kategori pekerja bukan penerima upah. Seperti buruh pabrik rokok harian lepas, pemulung, pengambil sampah, tukang becak, pekerja penyandang disabilitas, pedagang kaki lima, pekerja sosial keagamaan, tukang ojek, dan sopir angkutan umum.

Diketahui, launching acara kepesertaan ribuan pekerja risiko tinggi kecelakaan tersebut dilakukan Wali Kota Abdullah Abu Bakar bersama Wakil Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim Arie Fianto dan Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kediri Imam Haryono di Kelurahan Bangsal, Jumat (13/10/2023).  

Acara ditandai pemukulan gong dan penyerahan mockup kartu BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis. Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ini meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi tapi kita sudah menjamin panjenengan semua. Kita doakan panjengan semua sehat dan pekerjaan semakin lancar," jelasnya.

Wali Kota Kediri menambahkan Pemkot Kediri sangat peduli terhadap warga tidak mampu. Mulai dari lahir hingga meninggal semua sudah dijamin melalui program-program di Pemkot Kediri. Saat melahirkan sudah ditanggung BPJS kesehatan, lalu sekolah gratis, saat kuliah sudah disiapkan beasiswa, ada pelatihan keterampilan dan kewirausahaan, bantuan modal, dan santunan kematian.

"Dari awal saya menjabat memang saya peduli dengan warga tidak mampu. Saya jamin semua melalui berbagai program. Untuk BPJS Ketenagakerjaan ini kita sudah awali mulai dari ketua RT dan RW," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim Arie Fianto mengapresiasi langkah Wali Kota Kediri untuk memberikan proteksi bagi para pekerja risiko tinggi. Diakuinya, hal itu belum banyak dilakukan  pemerintah daerah lain. Wali Kota Kediri telah melakukan langkah cepat dan tepat dengan menjamin warga yang masuk dalam pekerja rentan.

"Kita beri apresiasi untuk Bapak Wali Kota Kediri telah selangkah lebih cepat dalam memberikan proteksi kepada warganya. BPJS Ketenagakerjaan memiliki kewajiban memberikan keamanan kepada pekerja dalam melakukan aktivitas pekerjaan. Di Kota Kediri ada 9.300 pekerja rentan yang didaftarkan," ujarnya.

Dalam kegiatan ini Wali Kota Kediri juga menyerahkan klaim Jaminan Kematian dari RT yang meninggal. Klaim Jaminan Kematian diserahkan kepada ahli waris. Selain itu Wali Kota Kediri juga menempel stiker di rumah warga yang didaftarkan dalam BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja risiko tingging.

Turut hadir, Kepala Dinkop UMTK Bambang Priyambodo, Kepala Bappeda Chevy Ning Suyudi, Kepala Dinsos Paulus Luhur, Kabag Pemerintahan Imam Muttakin, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Camat Pesantren Widiantoro, lurah, dan tamu undangan lain.

Reporter: Gatot Sunarko|Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.