
JAKARTA (Lenteratoday) - Rupiah tercatat sempat melemah tajam dalam empat hari perdagangan beruntun terakhir. Bahkan pada perdagangan intraday Senin (23/10/2023), nilai tukar dolar AS sempat menyentuh Rp 15.965 atau nyaris menembus batas psikologi Rp 16.000/US$.
Melihat kondisi tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa depresiasi yang dialami oleh mata uang rupiah masih dalam batas aman. Menurut Jokowi, pelemahan rupiah yang terjadi masih aman untuk berbagai sektor mulai dari riil hingga perbankan. Lebih lanjut dirinya menyebut, depresiasi yang terjadi juga masih aman untuk inflasi.
"Kalau kita lihat presentase depresiasi mata uang kita masih aman," kata Jokowi dalam pertemuan hari ini, Selasa (24/10/2023).
Saat ini, Selasa (24/10/2023), nilai tukar rupiah mencapai Rp15.878/US$. Artinya ada sedikit kenaikan dibandingan dengan hari sebelumnya.
Selain itu, Jokowi juga menggarisbawahi ekonomi RI yang mampu tumbuh di atas 5% kala ekonomi dunia lain mengalami perlambatan, bahkan ada pula yang terkontraksi.
Kemarin, Jokowi memanggil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mencermati pelemahan rupiah dan dampak ekonomi global.
KSSK mengungkap akan segera meluncurkan paket kebijakan dalam rangka stabilisasi sistem keuangan. Pagi ini, rupiah yang sebelumnya melemah empat hari tercatat dibuka menguat dan meninggalkan level Rp 15.900/US$. (*)
Sumber : CNBCINdonesia | Editor : Lutfiyu Handi