
GAZA (Lenteratoday) - Serangan Israel ke Jalur Gaza telah memasuki hari ke-31 dan tidak menunjukkan tanda-tanda gencatan senjata.
Ketika pengeboman besar-besaran terus berlanjut sepanjang malam di Gaza, sebanyak 18 organisasi kemanusiaan, termasuk PBB, mengeluarkan pernyataan yang menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan segera".
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang.
Korban tewas di Gaza termasuk lebih dari 4.000 anak-anak, sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan bahwa wilayah yang dibombardir itu menjadi "kuburan bagi anak-anak".
Serangan terbaru Israel semalam menewaskan 292 orang dan menghantam dua rumah sakit anak dan satu-satunya rumah sakit jiwa di Gaza.
Laporan Al Jazeera dikutip Selasa (7/11/2023) menyebut Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza mengatakan pemakaman di Gaza semakin sulit dilakukan mengingat situasi dan serangan yang terjadi. Sementara itu kuburan juga hampir penuh.
"Pemakaman dipersingkat dan sebagian besar jenazah tidak dapat diidentifikasi setelah serangan tersebut. Banyak orang mati dikuburkan tanpa ada anggota keluarga yang meratapi atau menguburkan mereka," demikian laporan tersebut.
Rumah sakit al-Shifa, yang terbesar di Gaza, dilaporkan akan segera ditutup jika tidak ada bahan bakar yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza.
Hal ini membuat nasib sekitar 40.000 pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit, ribuan warga Palestina yang terluka, dan bayi di inkubator, menjadi tak pasto.
Netanyahu dan kabinetnya memutuskan untuk tidak mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza. Mereka juga tidak memberikan prasyarat apa pun tentang bagaimana bahan bakar bisa masuk ke Gaza. Hal ini membuat rumah sakit tidak punya pilihan untuk terus beroperasi.
UE Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Uni Eropa (UE) akan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza sebesar 25 juta euro atau sekitar Rp416 miliar. Kabar ini disampaikan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
"Dengan melakukan hal ini, Uni Eropa akan menghabiskan total 100 juta euro untuk bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza," kata von der Leyen dalam pidatonya di Brussels.
Menyusul serangan Hamas terhadap Israel bulan lalu, UE mengatakan pihaknya sedang meninjau seluruh bantuan pembangunan sebesar 691 juta euro (Rp11,5 triliun) untuk Palestina sebelum membatalkan keputusan tersebut karena adanya reaksi balik dan kritik luas atas keputusan yang diterima.
Sumber:Al Jazeera/Editor:widyawati