21 April 2025

Get In Touch

Lahan Terbakar di Lereng Gunung Kawi Capai 46 Hektare

Tim pemadam Kabupaten Malang saat melakukan upaya pemadaman manual di Lereng Gunung Kawi, Kecamatan Wagir, Rabu (8/11/2023). (Dok. BPBD Kabupaten Malang)
Tim pemadam Kabupaten Malang saat melakukan upaya pemadaman manual di Lereng Gunung Kawi, Kecamatan Wagir, Rabu (8/11/2023). (Dok. BPBD Kabupaten Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang telah melanda wilayah puncak Batu Tulis, khususnya di lereng Gunung Kawi sebelah timur, telah menimbulkan dampak bagi lingkungan.

Pasalnya, dalam peristiwa ini, tercatat bahwa vegetasi, termasuk cemara gunung dan semak belukar, telah terbakar. Dengan luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 46 hektare di Pal (petak) 193.

"Nah, berdasarkan laporan tim BPBD Kabupaten Malang per Rabu (8/11/2023) pukul 20.00 WIB kemarin. Sampai hari ini penyebab masih belum diketahui, artinya masih dalam penyelidikan. Sementara dampaknya, itu ada Vegetasi yang terbakar, meliputi cemara gunung semak belukar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Kamis (9/11/2023).

Sebelumnya diketahui, kejadian karhutla ini melanda Lereng Gunung Kawi pada Selasa (7/11/2023) pukul 20.35 WIB kemarin, di kecamatan Wagir, dengan titik koordinat 7°58'24"S 112°29'17"E. Kronologi Karhutla ini sebelumnya terpantau secara visual, dengan api yang terlihat membakar di lereng Gunung Kawi sebelah timur, terutama di sekitaran Batu Tulis Gunung Kawi petak 193.

Lebih lanjut, Sadono menjelaskan bahwa Karhutla ini telah meninggalkan dampak serius bagi lingkungan sekitarnya. Selain kerusakan vegetasi, asap dari kebakaran juga memberikan dampak pada kualitas udara, dengan potensi risiko kesehatan masyarakat sekitar.

"Jadi sampai kemarin malam itu, kebutuhan mendesak adalah peralatan pemadaman seperti sabit, cangkul, skop. Kemudian juga kebutuhan logistik seperti air mineral, makanan siap saji, tambahan gizi, dan masker," terangnya.

Sejak insiden terjadi pada Selasa malam, Sadono menyebutkan, tim BPBD Kabupaten Malang telah melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan Resort Pengelolaan Hutan (RPH) serta instansi terkait. Upaya pemadaman menurutnya juga berlangsung secara manual, dengan melibatkan lebih dari 50 personel yang selalu memprioritaskan keselamatan mereka.

Sementara itu, hingga Rabu (8/11/2023) sore kemarin, menurutnya api telah menyebar hingga mencapai Savana 1, dengan vegetasi yang terbakar masih mencakup cemara gunung dan semak belukar. Selain itu, dikatakannya kendala yang dihadapi oleh tim pemadam kebarakan ini meliputi kondisi lapangan yang ekstrem, dengan topografi berbukit dan berjurang yang sulit dijangkau.

"Jadi cukup membahayakan keselamatan tim pemadam. Selain itu juga cuaca berkabut tebal," seru Sadono.

Diakhir, pihaknya menjelaskan bahwa hari ini, Kamis (9/11/2023) tim pemadam berencana untuk melakukan perluasan penyisiran potensi titik-titik api dan pemadaman dari Pal 193 hingga ke puncak Batu Tulis dan Savana 1. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.