10 April 2025

Get In Touch

Tumbuhkan Perekonomian, Unitomo Luncurkan Sekolah Pariwisata Desa

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Republik Indonesia Angela Tanoesoedibjo dalam launching SEPADA. (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Republik Indonesia Angela Tanoesoedibjo dalam launching SEPADA. (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday) -Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya hadirkan program 'Sekolah Pariwisata Desa' (SEPADA). Program ini dilaunching pada Kamis, (9/11/2023) di Auditorium Ki Haji Mohammad Saleh Unitomo Surabaya.

SEPADA merupakan program rintisan Unitomo, yang akan memberikan 'sekolah' kepada para penggiat desa wisata di Indonesia untuk memajukan desa wisata daerahnya.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Republik Indonesia Angela Tanoesoedibjo yang ikut hadir, merasa bahagia dapat melaunching program ini. Program sekolah pariwisata desa meruapakan yang pertama di Indonesia. Baginya, ini merupakan komitmen untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di desa wisata.

"Karena kita tahu peningkatan desa wisata sangat signifikan. Terakhir data dari Kemenparekraf saja sudah lebih dari 4700 desa wisata," jelas Angela.

Ia ingin desa wisata Indonesia menjadi mandiri. Untuk menjadi mandiri, kuncinya ada pada sumber daya manusianya. Dengan diluncurkannya program ini, ia mengapresiasi Unitomo, dan berharap program ini dapat bermanfaat bagi pelaku pariwisata utamanya di desa wisata.

"Menurut saya tantangan desa wisata itu adalah di skilling up nya. Dan skilling up itu salah satu kuncinya adalah SDM," ungkap Angela.

Rektor Unitomo Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H. saat memberi sambutan dalam launching SEPADA. (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)

Rektor Unitomo Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H. mengatakan, Unitomo telah mempersiapkan diri akan memulai program ini dari Jawa Timur, dan nantinya ke seluruh Indonesia. Meski begitu, diketahui hingga kini, sudah ada 213 pendaftar SEPADA yang bukan hanya dari Jawa Timur saja, namun juga Sumatra Selatan, Kalimantan, dan lainnya.

"Tujuan kami adalah ke seluruh Indonesia, bahwa kami ingin menargetkan satu desa ada satu sarjana pariwisata desa. Karena kita punya SDA yang cukup bagus yang butuh pemolesan, dan SDM di bidang kewisataan yang itu akan meningkatkan potensi ekonomi desa," ungkap Siti.

Sehingga ia berharap nantinya perekonomian desa-desa Indonesia dapat tumbuh secara menyeluruh melalui proses sekolah pariwisata ini. Kurikulum SEPADA adalah tentang kepariwisataan yang akan banyak dipelajari di lapangan.

Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Unitomo Dr. Priyanto, MM. mengungkapkan, Unitomo telah berkolaborasi dengan para praktisi dan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.

Priyanto juga mengungkapkan, program ini merupakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang telah berizin Kemenristekdikti. Maka ini merupakan kesempatan para penggiat desa wisata untuk bisa belajar secara hybrid.

Priyanto melanjutkan, bagi penggiat desa wisata yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun, mereka bisa lulus paling cepat 1 tahun, dan paling lama 2 tahun. Dan pada kurikulum terakhir, ada 17 mata kuliah yang memang berorientasi praktis, tentang bagaimana penanganan desa wisata (*)

Reporter: Jannatul Firdaus|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.