10 April 2025

Get In Touch

Polda Jatim Terapkan Metode Ramah Anak dalam Pengamanan Piala Dunia U-17 Surabaya

Kepala Biro Operasi Polda Jawa Timur Kombespol Puji Santosa saat ditemui usai Konferensi pers Pengamanan Piala Dunia U-17 di Surabaya (Antisipasi Pengamanan Laga Terakhir Indonesia di Penyisihan Grup A), Rabu (15/11/2023). (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)
Kepala Biro Operasi Polda Jawa Timur Kombespol Puji Santosa saat ditemui usai Konferensi pers Pengamanan Piala Dunia U-17 di Surabaya (Antisipasi Pengamanan Laga Terakhir Indonesia di Penyisihan Grup A), Rabu (15/11/2023). (Jannatul Firdaus/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday) - Polda Jatim melakukan pengamanan ketat selama Piala Dunia U-17 2023 di Surabaya. Satu caranya adalah menerapkan metode pendekatan ramah anak. Ramah anak yang dimaksud adalah, pasukan bersenjata dan lain sebagainya tidak ditampilkan, namun lebih menampilkan sisi humanis TNI dan Polri.

“Terkait pengamanan ini, kami terapkan metode terbuka dan tertutup. Dengan menerapkan child friendly atau pendekatan ramah anak. Sehingga hal-hal yang bernuansa militer dan sebagainya kami sembunyikan. Kami siapkan di ring 3, tidak kami tampilkan di depan,” ujar Kepala Biro Operasi Polda Jawa Timur Kombespol Puji Santosa saat Konferensi pers terkait Pengamanan Piala Dunia U-17 di Surabaya (Antisipasi Pengamanan Laga Terakhir Indonesia di Penyisihan Grup A), di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 Grand Swiss Belhotel Darmo Surabaya, Rabu (15/11/2023).

Hal itu dilakukan sesuai hasil koordinasi bersama FIFA. Mengingat para pemain juga berusia di bawah 17 tahun, yang berarti akan banyak penonton anak-anak di setiap pertandingannya. Selain itu, juga untuk antisipasi agar pelaksanaan Piala Dunia di Indonesia ini tak terlihat mencekam.

"tu yang kita terapkan,dan kita pertimbangkan. Sehingga kita terapkan untuk pengamanan ramah anak," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan perbedaan antara pengamanan pada gelaran Piala Dunia ini dengan gelaran Liga 1 dan 2. Apabila biasanya di Liga 1 dan Liga 2 hal-hal berbau militer ditampilkan di zona 1, untuk pola pengamanan kali ini dibagi menjadi 4 zona. Zona 1, 2, 3, 4. "Untuk posisi Polri adalah di zona 2, zona 3, dan zona 4," jelasnya.

Di zona 1, ada perwakilan dari petugas keamanan yang posisinya berada di lantai 7, yang berisi komandan dari petugas Polri, komandan dari Pemadam Kebakaran, serta Safety and Steward Officer (SSO), yang tugasnya adalah untuk menilai situasi di dalam stadion. Sedangkan di zona 4 adalah untuk melaksanakan penyekatan untuk penonton yang tidak memiliki tiket, yang akan masuk ke lokasi kegiatan.

"Kemudian juga kita siapkan pengamanan di lokasi-lokasi yang mana penonton akan menaiki bis, ada 6 titik. Kita siapkan jajaran kita bersama Satpol PP, untuk mengawasi penonton yang mungkin membawa barang-barang, benda-benda berbahaya, yang dilarang untuk masuk ke dalam stadion," jelasnya.

Tak kalah penting, ia juga berpesan kepada orangtua yang membawa anaknya menyaksikan pertandingan, atau orangtua yang anaknya akan menyaksikan pertandingan, untuk tidak membawa barang-barang yang berbahaya. Hal ini juga dapat menjadi edukasi untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. (*)

Reporter : Jannatul Firdaus | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.