
Blitar - Jelang penerapan New Normal di Kota Blitar, serta mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (ponpes) dibentuklah Pesantren Tangguh Semeru. Salah satu yang telah melakukannya adalah Ponpes Bustanul Muta'alimat Kelurahan Kauman Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar.
Pembentukan Pesantren Tangguh Semeru di Ponpes Bustanul Muta'alimat ini dilakukan oleh Forkopimda Kota Blitar, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes. "Selain Kampung Tangguh Semeru, dikembangkan ke lingkungan ponpes berupa Pesantren Tangguh Semeru ini," tutur Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela, didampingi Walikota Blitar Santoso, Dandim 0808 Blitar, Letkol Inf Krisbianto, DPRD Kota Blitar, MUI dan dinas terkait, Sabtu(13/6/2020).
Dijelaskan AKBP Leonard, ponpes termasuk salah satu lokasi yang rawan terjadi penyebaran Covid-19 seperti di Temboro dan Gowa. "Maka menjelang akan masuknya para santri, harus dilakukan pendisiplinan ponpes yaitu cuci tangan, jaga jarak dan memakai masker ini wajib," jelasnya.
Pembentukan Pesantren Tangguh Semeru di Ponpes Bustanul Muta,alimat ini yang pertama di Kota Blitar, sehingga bisa menjadi pilot project (percontohan) bagi ponpes lainnya di Kota Blitar tandas AKBP Leonard.
Ditambahkan AKBP Leonard, semoga dengan status Kota Blitar Zona Kuning bisa meningkat menjadi Zona Hijau. Tentunya dengan semakin bagusnya kedisiplinan masyarakat, dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di seluruh bidang pungkasnya.
Sementara itu Walikota Blitar, Santoso menyampaikan terima kasih pihak Ponpes Bustanul Muta,alimat bersedia ditunjuk menjadi Pesantren Tangguh Semeru di Kota Blitar. Santoso juga menyerahkan bantuan peralatan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu alat cuci tangan, thermogun, masker dan sembako. Serta surat rekomendasi Pesantren Tangguh Semeru diberikan langsung pada Pengasuh Ponpes Bustanul Muta,alimat KH Achfas Zen dan Ketua Yayasan Muta,alimat Al Blitari KH Wahidul Anam.
“Dengan ini pesantren Bustanul Muta’alimat menjadi pencontohan pola penerapan protokoler pencegahan Covid-19, berupa Pesantren Tangguh Semeru,” kata Santoso.
Terpisah Ketua Yayasan Musta'alimat Al Blitari yang menanungi Ponpes Bustanul Muta’alimat, KH Wahidul Anam mengatakan kalau pihaknya siap menerapkan protokoler kesehatan, dalam mengawali proses belajar santri tahun ajaran baru ini. Kegiatan dibagi menjadi beberapa gelombang, santri datang di karantina dulu 14 hari sebelum masuk asrama. “Seperti 15 Juni nanti ada 120 santri datang, karantina dulu. Asrama santri yang sebelumnya diisi 22 orang per kamar, kini hanya diisi 14 santri,” terangnya.(ais)