22 April 2025

Get In Touch

Pj Wali Kota Kediri Jawab PU 8 Fraksi DPRD Terkait Raperda APBD TA 2024

Pj Wali Kota Ir Zanariah menyalami anggota dewan usai rapat paripurna.
Pj Wali Kota Ir Zanariah menyalami anggota dewan usai rapat paripurna.

KEDIRI (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah memberikan jawaban atas Pandangan Umum (PU) Fraksi DPRD terkait Raperda tentang APBD Tahun Anggaran (TA) 2024 dalam Rapat Paripurna di Ruang Sidang DPRD Kota Kediri, Kamis (23/11/2023).

Rapat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto. Sebanyak delapan fraksi DPRD Kota Kediri menyampaikan pandangan umumnya dalam rapat tersebut.

Jubir masing-masing fraksi menyampaikan pertanyaan terhadap kegiatan Raperda APBD TA 2024 Kota Kediri. Beberapa pertanyaan yang disampaikan para fraksi, diantaranya; mengenai upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Masing-masing jubir adalah Fraksi PDIP diwakili oleh Fadhilah Puspawati, Fraksi PAN diwakili Dinayana, Fraksi Gerindra diwakili Sriana, Fraksi Nasdem diwakili Sofyan, Fraksi PKB diwakili Afif Fachrudin Wijaya, Fraksi Demokrat diwakili Ashari, Fraksi Karya Nurani diwakili Pujiono dan Fraksi Keadilan Pembangunan diwakili Nurfulaily.

Juga upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta kelanjutan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, upaya peningkatan infrastruktur, lalu upaya menjaga ketersediaan dan harga pangan yang murah bagi masyarakat.

Juga upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta kelanjutan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, upaya peningkatan infrastruktur, lalu upaya menjaga ketersediaan dan harga pangan yang murah bagi masyarakat.

Pj Wali Kota Kediri Zanariah menuturkan Pemkot Kediri telah menyiapkan beberapa upaya untuk terus meningkatkan PAD. Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi akan dilakukan. Seperti, penggalian dan inventarisasi potensi wajib pajak/retribusi yang ditindaklanjuti dengan pemutakhiran data, mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada wajib pajak/retribusi melalui berbagai media.

Tidak kalah penting melakukan pemeriksaan secara berkala pada wajib pajak, memberikan reward pada wajib pajak, peningkatan kualitas pelayanan dengan prinsip profesional, pengembangan TI dalam pengelolaan pendapatan daerah, optimalisasi pengelolaan aset, optimalisasi tata kelola BUMD yang efektif dan efisien, serta penyesuaian tarif retribusi.

"Diantaranya retribusi persampahan, parkir tepi jalan umum, pemakaian kekayaan daerah, retribusi kesehatan, retribusi penjualan produk usaha daerah, retribusi tempat rekreasi dan olahraga, serta pasar grosir dan pertokoan," ujarnya.

Untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, Zanariah menjelaskan pada rancangan APBD 2024 Pemkot Kediri mengalokasikan anggaran pengembangan dan rehabilitasi. Yakni, ruang kelas, laboratorium, ruang guru, dan sarana prasaran, serta utilitas sekolah untuk SD, SMP, dan PAUD sebanyak 32 unit.

Pemeliharaan gedung sekolah sebanyak 136 unit, bantuan perlengkapan siswa SD dan SMP 11.200 paket. Selain itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan Pemkot Kediri juga melakukan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. "Untuk beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu kami lanjutkan 2024," jelasnya.

Selanjutnya untuk ketersediaan dan harga bahan pangan, Pj Wali Kota Kediri mengungkapkan beberapa langkah telah disiapkan Pemkot Kediri. Mulai dari melakukan pencatatan harga secara rutin di pasar. Terutama harga kebutuhan pokok yang bertujuan untuk mendeteksi kenaikan harga berkelanjutan yang menyebabkan inflasi.

Dilanjutkan, melaksanakan operasi pasar komoditas pangan strategis guna menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan pangan masyarakat. Berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk produsen, distributor, dan pedagang.

"Kami juga mengoptimalkan peran TPID sebagai koordinator lintas sektor dalam mengatasi permasalahan ketersediaan dan harga pangan. Kemudian kami juga mengawasi jalur distribusi pupuk bersubsidi dari distributor hingga kios pengecer. Memastikan akses petani terhadap pupuk yang diperlukan," ungkapnya.

Pj Wali Kota Kediri Zanariah menambahkan pembangunan tol di Kota Kediri akan berdampak pada penggunaan lahan, aliran air saluran, pola kehidupan masyarakat serta meningkatnya minat investor ke Kota Kediri. Untuk mengantisipasi perubahan penggunaan lahan, telah dilaksanakan kajian kawasan strategis cepat tumbuh dampak tol Kediri-Tulungagung pada tahun 2022.

Hasil rekomendasi telah diimplementasikan dalam perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri. Diantaranya, penajaman kawasan strategis menjadi kawasan strategis kota dari sudut kepentingan ekonomi, mengembangkan fungsi utama kota.

Juga peningkatan batas ketinggian bangunan mengikuti Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandara Dhoho, serta pengembangan kawasan perumahan dan perdagangan jasa berpola superblok.

Dalam kesempatan ini, Pj Wali Kota Kediri juga menyampaikan harapan terhadap pembangunan Jembatan Jongbiru yang dimulai hari ini. Pembangunan jembatan ini harus terintegrasi dan untuk kepentingan masyarakat. Kabupaten maupun kota harus tersambung. "Tentu sesuai kewenangan. Pastinya perlu koordinasi dengan Pak Bupati," ujarnya.

Turut hadir, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Andi Mienaaaty, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, Wakil Ketua DPRD Katino, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Sekretaris DPRD Kota Kediri Rahmad Hari Basuki, kepala OPD, dan anggota DPRD Kota Kediri. (*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.