20 April 2025

Get In Touch

Kabupaten Malang Perpanjang Status Tanggap Darurat Kekeringan hingga Akhir 2023

Penyaluran distribusi air bersih oleh BPBD Kabupaten Malang. (Dok. BPBD Kab Malang)
Penyaluran distribusi air bersih oleh BPBD Kabupaten Malang. (Dok. BPBD Kab Malang)

MALANG (Lenteratoday) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengumumkan perpanjangan status tanggap darurat bencana kekeringan hingga 31 Desember 2023 mendatang. Pasalnya, meskipun telah memasuki musim hujan sejak awal November 2023 lalu, namun kondisi kekeringan masih membayangi 18 desa yang tersebar di 6 kecamatan Kabupaten Malang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyampaikan bahwa per 10 Desember 2023 kemarin, situasi kekeringan masih melanda beberapa wilayah. Sehingga pendistribusian air bersih masih terus dilakukan di 6 kecamatan terdampak.

"Ada 2 desa yang terdampak di Kecamatan Jabung, 1 desa di Kecamatan Singosari, 11 di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, dan sejumlah desa di Kecamatan Kalipare, Donomulyo, serta Sumberpucung masih terdampak kekeringan," ujar Sadono, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Senin (11/12/2023).

Meskipun telah memasuki musim hujan sejak awal November lalu, namun Sadono menyebut intensitas hujan masih turun di wilayah utara Kabupaten Malang. Sehingga dampaknya belum merata pada wilayah Kabupaten Malang bagian selatan.

"Itupun sejauh ini, hujan yang terjadi masih belum mengembalikan debit mata air seperti semula," tambahnya.

Lebih lanjut, sejak 1 September hingga 10 Desember 2023. Sadono menyampaikan bahwa BPBD Kabupaten Malang telah mendistribusikan total sebanyak 9.801.900 liter air bersih, untuk mengatasi kekurangan air akibat kekeringan yang melanda tersebut.

Namun, Sadono juga menyebutkan bahwa per 4 Desember 2023 lalu, terdapat 2 desa yang telah mengajukan pemberhentian distribusi air bersih. Dikarenakan sumber mata air di wilayahnya telah kembali berfungsi normal dan kebutuhan air bersih telah terpenuhi.

"Karena diketahui sumber mata air yang selama musim kemarau mengalami kekeringan, saat ini sudah mengalir kembali dan kebutuhan air bersih di wilayahnya sudah dapat terpenuhi lagi. Desa yang sudah diberhentikan distribusi air di wilayahnya adalah Desa Kalirejo dan dari Desa Kemiri," sambungnya.

Di akhir, Sadono juga menurtukan bahwa saat ini, BPBD tetap mengambil langkah-langkah untuk mengurangi distribusi air. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan pada masyarakat, agar dapat melakukan pemanenan air hujan sebagai upaya pengelolaan air yang lebih berkelanjutan.

Di mana proses ini melibatkan pemanenan air dari atap rumah, penyaringan untuk membersihkan air, penyimpanan dalam tangki, dan penggunaannya untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, serta penyiraman tanaman. "Sekarang ini sudah mulai kami kurangi untuk distribusi airnya. Supaya masyarakat dapat melakukan panen air hujan," tukasnya. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.