
MADIUN (Lenteratoday) - Ratusan Ibu-ibu mendapatkan Pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) menggunakan sampah organik sisa dapur atau sampah rumah tangga di Taman Wisata Lembah Wilis Desa Kresek
Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (28 /11/2023).
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Muhammad Zahrowi.Hal ini merupakan upaya pengurangi dampak yang begitu besar terkait sampah rumah tangga, hingga perlu ada upaya nyata untuk merubah pola pengelolaan sampah rumah tangga.
"Ini adalah rangkaian kegiatan dan hari ini adalah penguatan kepedulian dan budaya lingkungan hidup khususnya di pengelolaan sampah. Kita hadirkan ibu-ibu kelompok bank sampah di wilayah kab Madiun, artinya ayo bareng-bareng untuk peduli pengolahqn sampah." Kata Zahrowi.
Dalam kesempatan itu Zahrowi meminta agar para peserta dapat menularkan ilmunya dan mengdukasi masyarakat sekitarnya untuk untuk tidak membuang sampah sembarangan mulai dari sekarang dan memanfaatkan limbah sampah agar bisa bermanfaat.
"Selain sebagai pupuk organik cair, sampah Anorganik juga dapat diolah dengan berbagai kerajinan dan produk lainnya,” Ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Eko Budi Hastanto kegiatan ini adalah peningkatan program bank sampah setiap desa di kab.madiun.
"Berbagai pelatihan pengolahan pemanfaatan sampah sudah kita lakukan, untuk dijadikan berbagai bentuk kerajinan dan pembuatan pupuk kompos. Dan sekarang adalah pelatihan pembuatan pupuk cairnya" jelas Eko.
Diharapkan, pupuk cair dari hasil sampah organik akan lebih bermanfaat dan lebih dibutukan oleh semua kalangan, pertanian dan perkebunan maupun tanaman hias lainnya.
"Semoga lebih dibutuhkan hingga bisa memiliki nilai jual, dengan demikian nilai ekonomi masyarakat juga bertambah,selain digunakan sendiri untuk tanaman bunga dan sayuran" ucapnya.
Dalam gerakan fokus program bank sampah, menurut Eko adalah pengurangan sampah. "Pertama pengurangan dengan memilah sampah di bank sampah dan dijual kepada pengepul. Kemudian didaur ulang, dan untuk organiknya di jadikan kompos,dan itu sudah sering kita lakukan" pungkasnya. (*)
Repoter : Wiwiet eko prasetyo | Editor : Lutfiyu Handi