19 April 2025

Get In Touch

Update Gempa di China: 127 Orang Tewas, Warga Selamat Hadapi -17 Derajat Celsius

Orang-orang berkumpul di samping api setelah gempa bumi di Dahejia, Kabupaten Jishishan di provinsi Gansu, China pada 19 Desember 2023. Gempa China tersebut dilaporkan telah menewaskan 127 orang (AFP)
Orang-orang berkumpul di samping api setelah gempa bumi di Dahejia, Kabupaten Jishishan di provinsi Gansu, China pada 19 Desember 2023. Gempa China tersebut dilaporkan telah menewaskan 127 orang (AFP)

GANSU (Lenteratoday) -Jumlah korban tewas yang ditemukan akibat gempa China bertambah menjadi 127 orang.

Surat kabar milik Pemerintah China, People's Daily, pada Selasa (19/12/2023) sore, melaporkan gempa dangkal yang terjadi pada Senin (18/12/2023) tengah malam itu telah menewaskan sedikitnya 113 orang dan melukai lebih dari 530 orang di provinsi Gansu yang miskin.

Sementara itu, sebanyak 14 orang ditemukan tewas dan 198 lainnya terluka di Haidong, provinsi Qinghai.

Dengan demikian, total korban tewas dalam gempa China berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut telah mencapai 127 orang.

Stasiun televisi Pemerintah China, CCTV, melaporkan gempa itu merusak lebih dari 155.000 bangunan dan membuat warga berlarian ke jalan-jalan yang membeku untuk menyelamatkan diri.

Di sebuah desa dekat pusat gempa, reporter AFP melihat retakan besar di dinding eksterior dan interior sebuah rumah bata, dan atap sebuah bangunan yang runtuh sepenuhnya.

"Saya berusia 70 tahun dan saya belum pernah mengalami gempa sekuat ini selama hidup saya," kata seorang warga, Ma Wenchang, kepada AFP.

"Saya tidak bisa tinggal (di rumah ini) lagi karena terlalu berbahaya. Kerabat saya telah dipindahkan ke tempat lain," tambahnya.

Ia pun dihadapkan dengan suhu dingin ketika harus tinggal di luar rumah. Di lokasi lain, bagian atas sebuah masjid telah runtuh miring, dan bangunan lainnya tinggal puing-puing.

Jalan-jalan penuh dengan kendaraan darurat, dan tim AFP melihat truk-truk yang dipenuhi spanduk merah bertuliskan "pasokan bantuan gempa".

Saat malam tiba, para sukarelawan bergegas mendirikan tenda di pusat kota untuk dijadikan markas bagi para penyelamat. Puluhan truk militer diparkir di dekatnya.

"Tugas yang paling mendesak bagi kami adalah menyiapkan segala sesuatunya dengan cepat karena suhu akan mencapai -17 (derajat celsius) malam ini," kata seorang sukarelawan kepada AFP.

Mereka menyiapkan pangkalan agar tim penyelamat dapat fokus untuk membantu orang-orang yang banyak tidak memiliki air maupun akses listrik.

Gempa paling mematikan di China sejak 2014

Gempa ini merupakan yang paling mematikan di China sejak 2014, ketika lebih dari 600 orang tewas di Provinsi Yunnan kala itu.

US Geological Survey mengatakan, gempa berkekuatan magnitudo 5,9 pada Senin malam terjadi pada kedalaman dangkal pada pukul 23.59 waktu setempat dengan pusat gempa sekitar 100 kilometer dari ibukota provinsi Gansu, Lanzhou.

Rekaman menunjukkan petugas darurat melewati puing-puing dengan cahaya senter, membentangkan tandu oranye untuk para korban.

Sementara itu, kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan kekuatan gempa tersebut sebesar magnitudo 6,2 dan mengatakan bahwa guncangan gempa tersebut terasa sampai ke kota besar Xi'an, sekitar 570 kilometer jauhnya.

Puluhan gempa susulan yang lebih kecil terjadi setelahnya, dan para pejabat memperingatkan bahwa gempa berkekuatan lebih dari magnitudo 5,0 masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Sebuah gempa berkekuatan magnitudo 5,2 terdeteksi lebih jauh ke arah barat laut di wilayah Xinjiang pada Selasa pagi (*)

Sumber: Kompas|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.