Warga Swadaya Perbaiki Jembatan Lembah Dieng, DPRD Minta Keterlibatan Pemkot Malang dalam Pemeliharaan

MALANG (Lenteratoday) - Inisiatif swadaya warga menjadi perhatian utama dalam upaya perbaikan jembatan Lembah Dieng, Kecamatan Sukun Kota Malang. Meskipun proses perbaikan belum selesai sepenuhnya, namun jembatan yang menjadi penghubung antara Kelurahan Pisang Candi Kota Malang dan Desa Kalisongo Kabupaten Malang tersebut, kini sudah dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar.
Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dapat ikut terlibat dalam pemeliharaan jembatan di masa depan. Tujuannya agar pemeliharaan tidak lagi menjadi beban masyarakat melainkan tanggung jawab Pemkot Malang.
"Saya berharap sebisa mungkin agar ke depannya pemeliharannya tidak lagi ditanggung oleh masyarakat. Tapi ditanggung oleh pemerintah. Sehingga kedepannya tidak memikirkan bagaimana pemeliharaannya, karena nanti bisa langsung menjadi tanggung jawab Pemkot Malang. Harapannya seperti itu," ujar Fathol, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Rabu (27/12/2023).
Namun, mengingat masih adanya ketidakjelasan terkait status penyerahan Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU) jembatan tersebut. Fathol juga menyampaikan bahwa hal ini akan berdampak pada pemenuhan tanggung jawab pemerintah, dalam pemeliharaan dan perbaikan jembatan.
Pasalnya hingga saat ini, jembatan tersebut masih tercatat sebagai fasum milik perumahan di wilayah Dieng, yang PSU-nya belum diserahkan ke pemerintah daerah.
"Tidak ada bantuan pendanaan dari Pemkot, kan pemkot juga gak berani membangun atau memperbaiki.
Lahan itu murni miliknya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Nah harapan saya kedepannya kalau sudah jadi 100 persen, itu ada koordinasi dengan BBWS untuk diserahkan kepada Pemkot Malang. Agar pemeliharaan ke depannya tidak lagi menjadi beban masyarakat," tutur Fathol.
Di sisi lain, Kasno, warga Jalan Simpang Mega Mendung, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, menyebutkan bahwa perbaikan jembatan ini murni hasil dari swadaya masyarakat, tanpa bantuan pemerintah. Menurutnya, proses perbaikan telah berlangsung sejak Agustus 2023 dengan memakan anggaran sebanyak Rp 1,2 miliar.
"Jadi mulai dari (kontruksi) bawah, itu ya (hasil swadaya) warga, tidak ada bantuan dari pemerintah. Ya alhamdulillah kan sudah bisa dilewati, meskipun belum selesai 100 persen. Karena biasanya warga itu harus muter ke jalan lain. Biasanya kan sulit, apalagi kalau pagi jalannya macet," tutur Kasno.
Kasno juga menyampaikan, dari dana yang terkumpul saat ini masig belum cukup untuk menyelesaikan perbaikan jembatan. Yang rencananya akan dilakukan pengaspalan setinggi 30 cm.
Menurutnya, proyek perbaikan ini diperkirakan selesai sekitar Mei 2024, tergantung pada terkumpulnya dana yang dibutuhkan. "Anggarannya masih kurang sebenarnya, karena ini nanti akan ada pengecoran peninggian jembatan. Terus nanti dipagar sisi-sisi sampingnya, terus habis itu diaspal. Tapi nunggu 2 bulan biar anggarannya terkumpul. Jadi nanti ini (paving) dicopot lagi lalu pengecoran," tegasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati