22 April 2025

Get In Touch

"NGOMBE" Bareng Pemkot Malang Awal 2024 Mendapat Respon Masyarakat

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dalam program diskusi NGOMBE di Gazebo Balai Kota Malang, Selasa (2/1/2024) mendapat banyak masukan dari masyarakat (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dalam program diskusi NGOMBE di Gazebo Balai Kota Malang, Selasa (2/1/2024) mendapat banyak masukan dari masyarakat (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, secara resmi membuka "Ngobrol Bareng Mbois Ilakes (NGOMBE)" pada Selasa (2/12/2023). Program ini dirancang untuk lebih mendekatkan hubungan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dengan masyarakat.

"Selama 3 bulan menjabat, dalam evaluasi saya rasa masih ada yang kurang. Karena saya rasa banyak masyarakat yang masih belum bisa bertemu untuk menyampaikan aspirasinya ke saya. Jika masyarakat ingin bertemu dengan saya untuk menyampaikan uneg-unegnya, silakan" ujar Wahyu, ditemui usai menghadiri program tersebut.

Melalui program ini, pihaknya akan berupaya aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dapat tertampung dan direspon dengan baik. Wahyu juga menyebut langkah ini dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat karena dapat langsung berkomunikasi dengan Pemkot Malang.

"Saya kepinginnya semuanya itu bisa terfasilitasi di Ngobrol Mbois Ilakes (NGOMBE) ini, jadi ngobrol yang gak ada sekat, karena Mbois ini sesuatu yang memang baik yang dilakukan tanpa ada sebuah halangan," tambahnya.

Jika terbukti berhasil, sambungnya, maka Pemkot Malang akan melanjutkan program serupa di masing-masing kecamatan, dengan melibatkan berbagai OPD untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

"Nanti kita juga akan mengapelkan OPD di kecamatan tersebut, supaya OPD juga ikut datang ke kecamatan. Habis itu setelah apel kita akan langsung terima aspirasi dari masyarakat. Selama satu bulan ini kita coba di sini dulu," pungkasnya.

Program NGOMBE pertama bersama Pj Wali Kota Malang ini, dihadiri oleh salah satu perwakilan dari Aliansi Indonesia Damai.

Dalam program diskusi NGOMBE di Gazebo Balai Kota Malang, Selasa (2/1/2024) masyarakat memberikan berbagai masukan (Santi/Lenteratoday)

Wahyu, perwakilan dari Aliansi Indonesia Damai yang warga asal kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru ini, mengungkapkan perlunya peningkatan pengawasan terkait kondisi jalan yang berlubang, pipa PDAM yang masih sering bocor, kebutuhan penataan pohon, serta penertiban terhadap para juru pakir (jukir).

"Selama ini, kami juga menjaga hubungan baik dengan Pak Kadis PUPR-PKP, Pak Dirut PDAM, dan Pak Kadis LH. Karena beliau-beliau ini semua masuk grup Indonesia Damai. Kami mohon agar ada peningkatan pelayanan lebih baik pada masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu, Triandoyo, perwakilan asosiasi pedagang Pasar Minggu Retawu Wilis, mengemukakan keinginan untuk daat kembali berjualan di pasar setelah sebelumnya dihentikan akibat permasalahan regulasi. Dengan lebih dari 600 hingga 800 pedagang terdampak, pihaknya berharap agar Pemkot Malang dapat memberikan solusi bagi mereka untuk dapat beroperasi kembali tanpa melanggar aturan yang berlaku.

"Karena sebelumnya kami sudah berjualan di sana, bertahun-tahun di sana. Tapi katanya menyalahi regulasi, jadi kami menginginkan Pemkot Malang ini memikirkan nasib kami karena ada 600-800 PKL di sana. Harapannya dari sini, keluhan kami ini dapat dicarikan solusi, kami disediakan tempat yang memang tidak menyalahi aturan," tegasnya.

Sebagai informasi, untuk dapat mengikuti program Ngobrol Mbois Ilakes (NGOMBE), masyarakat Kota Malang juga dapat menyampaikan aduan, pertanyaan, aspirasi, saran, dan kritik bagi Pemkot Malang melalui situ website bit.ly/AyoNgombe (*)

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.