22 April 2025

Get In Touch

Disnakkan Blitar Rintis Farm Education Tourism dan Industri Garam

Disnakkan Blitar Rintis Farm Education Tourism dan Industri Garam

BLITAR (Lenteratoday) - Melihat potensi yang dimiliki Kabupaten Blitar, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat pada 2023 ini akan memulai program intensifikasi peternak dan nelayan. Pihaknya akan merintis Wisata Edukasi Peternakan (Farm Education Tourism) dan industri pembuatan garam.

Seperti dituturkan Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar, Eko Susanto kalau pada 2024 ini, pihaknya memiliki beberapa program intensifikasi. "Baik itu bidang peternakan maupun perikanan, terutama untuk peningkatan pelayanan dan kualitas serta kesejahteraan peternak dan nelayan" tutur Eko, Selasa (9/1/2024).

Lebih lanjut Eko menjelaskan Disnakkan tidak hanya menjamin ketersedian benih, pakan, obat, ternak dan produk yang aman dan sesuai standar. "Tapi juga pembinaan, pendampingan kelompok peternak dan nelayan termasuk juga usaha mereka," jelasnya.

Apalagi ditandaskan Eko adanya potensi di pesisir selatan Kabupaten Blitar, yaitu bentangan 64 km panjang pantai dan kini sudah didukung dengan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS). "Selain mendatangkan potensi pariwisata yang luar biasa, juga peluang bagus untuk industri perikanan laut serta peluang industri pembuatan garam," tandas mantan Kadis Kominfo dan Perpusipda ini.

Diungkapkan Eko jika nanti JLS selesai dibangun dan tersambung dengan jalan tol, Malang-Blitar dan Blitar-Tulungagung, potensi hadirnya pabrik pengalengan ikan laut di selatan Kabupaten Blitar juga besar. Karena adanya kemudahan akses, serta semakin dekat dengan sumber bahan baku.

"Termasuk juga industri pembuatan garam, untuk diolah menjadi garam konsumsi maupun garam rafinasi atau garam industri untuk farmasi, kosmetik, tekstil dan lainnya. Selama ini hanya diolah menjadi garam krosok," ungkapnya.

Kenapa potensi industri garam di pesisir selatan bagus, karena menurut Eko kualitas garam laut selatan lebih baik dibanding laut utara. Mulai dari kebersihannya, warnanya dan kualitasnya. "Laut selatan relatif lebih bersih dari sampah, sehingga garamnya lebih bersih, putih dan kandungan lebih baik," terangnya.

Bahkan untuk mewujudkan industri pembuatan garam ini, Disnakkan sudah melakukan studi banding ke Lamongan pada November 2023 lalu.

Selanjutnya untuk bidang peternakan, Eko mengaku sedang menyiapkan konsep Farm Education Tourism atau Wisata Edukasi Peternakan. Yaitu memadukan wisata dan pendidikan mengenai peternakan sejak dini, agar menarik minat anak-anak, remaja maupun generasi muda untuk beternak. Konsepnya spoot edukasi peternakan dan perikanan, yang dipadukan dengan wisata alam.

"Karena Kabupaten Blitar juga memiliki potensi wisata alam yang besar, rencananya akan bekerja sama dengan Perhutani. Diupayakan awal 2024 ini bisa dilakukan kerjasama dengan akademisi, untuk penyusunan master plan," katanya.

Bahkan dalam waktu dekat ini, pihak Disnakkan Kabupaten Blitar akan melakukan kunjungan studi banding ke Jogjakarta atau Bandung yang sudah memiliki Farm Education Tourism beber Eko.

Selanjutnya upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memudahkan masyarakat, yang membutuhkan layanan bidang peternakan yaitu pengujian air, pakan, pemeriksaan hewan, surat ijin, surat keterangan dan lainnya. Akan dibuka loket pelayanan bergaya cafe di depan Kantor Disnakkan Kabupaten Blitar di Jl. Cokroaminoto, Kota Blitar.

"Jadi masyarakat yang datang membutuhkan pelayanan Disnakkan, tidak perlu antri ke belakang seperti sekarang. Tapi cukup antri di loket bergaya cafe, sehingga lebih nyaman," tegas Eko.

Bahkan kedepan ditambahkan Eko pihaknya ingin mewujudkan adanya pelayanan terpadu dalam satu lokasi, mulai dari pengujian, perijinan hingga klinik hewan dalam satu lokasi imbuhnya.

Reporter: arief sukaputra/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.