20 April 2025

Get In Touch

Rob Ancam Pesisir Surabaya Pekan Ini: Anggota DPRD Abdul Ghoni Tekankan Pentingnya Mitigasi

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas

SURABAYA (Lenteratoday) -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga pesisir waspada akhir pekan ini. Pasalnya, pada 21 Januari nanti akan ada fenomena Super New Moon yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Melihat itu, Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas, mengingatkan pemerintah kota (pemkot) agar bersiap dengan ancaman banjir rob tersebut.

"Terlepas dari dampaknya terhadap infrastruktur pesisir, yang paling utama terimbas adalah nelayan. Perahunya bisa rusak karena terhantam batu karang," ujar Abdul Ghoni Mukhlas saat ditemui Kamis (18/01/2024).

Ketua Bamusi DPC PDI Perjuangan Surabaya inipun, mendorong adanya pendataan serius warga pesisir yang berprofesi sebagai nelayan.Data yang akurat diharapkan dapat membantu mengidentifikasi risiko dan kebutuhan yang spesifik di tingkat individu.

Selain itu, Abdul Ghoni menekankan pentingnya pelatihan mitigasi bencana secara berkala. Ini sebagai langkah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir dalam menghadapi potensi banjir rob.

"Kita berusaha menyiapkan langkah terbaik untuk masyarakat sekitar pesisir Surabaya utara dan timur, khususnya para nelayan," pungkasnya.

Solusi Preventif Musim Hujan

Sementara itu terkait musim hujan, Abdul Ghoni juga menyoroti masih adanya wilayah tergenang. Salah satunya yang tergenang banjir berlokasi di sekitaran Puskesmas Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, tepatnya di Jalan Banyu Urip Kidul VI.

"Kendala utama di sana adalah adanya saluran-saluran pemukiman yang perlu normalisasi. Di sana banyak sekali bangunan liar yang tidak sesuai peruntukkannya, menyebabkan volume debit air meningkat luar biasa. Harusnya lancar, malah terhambat karena adanya bangunan-bangunan tersebut," ujar Abdul Ghoni Mukhlas.

Alumnus UINSA tersebut menyoroti pentingnya normalisasi saluran pemukiman sebagai salah satu solusi untuk mengurangi risiko banjir. Lebih lanjut, Abdul Ghoni Mukhlas mengajak warga Surabaya untuk bersama-sama melakukan kerja bakti secara berkala, terutama ketika menghadapi musim hujan.

"Saat menghadapi musim hujan, warga Surabaya harus mau berpartisipasi dalam kerja bakti secara berkala. Jangan hanya mengandalkan pemerintah kota (Pemkot) saja, karena keterbatasan sumber daya pemerintah. Kita perlu kerja sama kolektif untuk menjaga daerah bersama-sama agar risiko banjir bisa diminimalisir," tambahnya.

Abdul Ghoni Mukhlas menegaskan bahwa membangun kota bukanlah tanggung jawab individu atau hanya beban pemerintah. Kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungannya menjadi kunci utama untuk mengatasi permasalahan banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

Reporter: Pradhita (mg)/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.